Laporan media Israel mengutip, hari Selasa, bahwa para pejabat keamanan Israel mengatakan bahwa saat ini ada tiga pilihan yang tersedia, yaitu: upaya internasional untuk memperpanjang gencatan senjata, ‘menyerah’ kepada beberapa tuntutan Hamas, atau melancarkan agresi baru terhadap Jalur Gaza.
Sementara di Kairo sedang dilakukan pembicaraan tentang gencatan senjata di Jalur Gaza dan dalam upaya internasional untuk mencapai gencatan senjata jangka panjang antara Hamas dan Israel, para pejabat keamanan Israel telah menuntut bahwa kebijakan pembunuhan terhadap para pemimpin Palestina tidak akan dihentikan.
Laporan media Israel mengutip, hari Selasa, para pejabat keamanan Israel mengatakan bahwa saat ini ada tiga pilihan yang tersedia, yaitu: upaya internasional untuk memperpanjang gencatan senjata, “menyerah” kepada beberapa tuntutan Hamas, atau melancarkan agresi baru terhadap Jalur Gaza. Menurut para pejabat itu sendiri, pilihan yang terakhir kecil kemungkinannya terjadi.
Para pejabat keamanan menambahkan bahwa “Hamas telah menuntut di meja perundingan untuk membangun sebuah pelabuhan dan sebuah bandara sebagai penyeimbang terhadap permintaan Israel untuk menghapus segala sektor atas senjata apapun,” dan bahwa aparat keamanan Israel “ingin menguji langkah-langkah jangka panjang Hamas, karena itu, Hamas harus dicegah untuk mendapatkan apa pun yang bisa membantu kekuatan gerakan itu tumbuh kembali.”
Para pejabat keamanan menjelaskan bahwa aparat keamanan menuntut pemerintah Israel untuk “menunda kemungkinan untuk kembali kepada pilihan melakukan pembunuhan,” sambil menambahkan bahwa “adalah dilarang untuk mengecualikan persyaratan ini dalam konteks negosiasi” yang sedang dilakukan di Mesir.
Situs Walla mengutip seorang pejabat keamanan Israel sebagai mengklaim bahwa masalah pembunuhan adalah “titik perhatian yang serius di antara para pemimpin gerakan.”
Dia menambahkan, dengan nada sarkastis, bahwa “jika Hamas ingin mengontrol segala sektor, mereka harus melakukannya dari terowongan dan ruang bawah tanah.” (Al Jazeera, 13/8/2014)