Gold Generation: Bervisi Surga dan Agent Of Change
HTI Press. Jember. Ahad 10/08/2014, hari terasa hangat dan cerah, seolah memancarkan isi hati puluhan mahasiswa baru Universitas Jember yang penuh semangat menghadiri sebuah acara yang dikemas khusus untuk mereka. Lebih dari lima puluh maba Unej memadati Papuma Meeting Room e-Bizz Hotel, Jember untuk mengikuti Training Generasi Muslimah Prestatif “Menjadi Generasi Unggul, Mewujudkan Peradaban Mulia” yang diselenggarakan oleh Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia Link Kampus Jember.
“Gold Generation: Yes! We Are!” itulah yell-yell yang dipandu oleh MC, Islia Dewi Yunita, (Demisioner Ketua Umum HMP Biologi FKIP Unej dan Pelajar MHTI Link Kampus Jember). Acara yang menghadirkan trainer pertama Nurul Mauludyah, Amd. (koordinator Lajnah Khusus Aktivis MHTI Link Kampus Jember) menggambarkan kepada peserta bahwa mahasiswi itu harus memiliki visi dan pemikiran yang cemerlang agar bias menjadi generasi unggul.
Dyah, panggilan akrab Nurul Mauludyah, Amd menjelaskan bahwa generasi yang tidak memiliki visi dan pemikiran cemerlang hanya akan menjadi generasi follower, generasi yang hanya ikut-ikutan sehingga mudah terbawa arus, tidak bisa menangkal pengaruh buruk dan menentukan pilihan yang benar untuk dirinya, bahkan tidak mampu menyelesaikan berbagai persoalan hidupnya dengan benar dan baik. Menurutnya, visi hidup yang harusnya dimiliki generasi adalah visi penciptaan manusia yang telah digariskan oleh Allah SWT sebagai al-Kholiq, yang mengandung konsekuensi kewajiban terikat dengan syariahNya, yang dengannya kehidupan manusia menjadi terarah dan tersolusi dengan baik, jauh dari kerusakan yang ada sebagaimana saat ini ketika syariah Islam dicampakkan.
Disamping berorientasi ibadah, generasi unggul juga memiliki karakter peka dan peduli pada berbagai persoalan, serta berperan aktif dalam perubahan. Di akhir pemaparannya Dyah menegaskan bahwa kunci generasi unggul adalah menjadikan Ridho Allah dan Surga sebagai visi dan obsesi hidup, bukan yang lainnya, menjadikan Islam sebagai kaidah berfikir dalam menjalani kehidupan, serta menjadi subyek dan agen perubahan. []