HTI Press, Jakarta. Pengurus Lajnah Khusus Ulama DPP Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Abu Hanifah menyatakan mencintai ulama di mana pun mereka berada. “Kita mencintai umat dan ulama di mana pun mereka berada, termasuk di parlemen, di DPR, di MPR, yang bergelut di dalam sistem sekuler, dan lainnya,” ungkapnya dalam Liqa Syawwal 1435 H, Sabtu (23/8) di Aula Masjid At Taqwa, Rawamangun, Jakarta Timur.
Menurutnya, apabila para ulama bergabung dan mendukung dakwah Hizbut Tahrir, maka berarti telah mendukung tegaknya syariah dan khilafah. “Karena ini merupakan perkara utama dan tidak ada pertentangan/perbedaan pendapat di antara para ulama termasuk empat imam mazhab,” tegasnya di hadapan sekitar seratus peserta dari kalangan ulama dan tokoh masyarakat di Jakarta Utara dan Jakarta Timur.
Ia juga menyatakan pernah berkunjung ke ulama yang ada di MPR untuk menjelaskan konsep dan syariat Islam, kemudian dijawab bahwa mereka sangat mendukung syariat Islam namun khawatir pada partai.
Mereka, sambungnya, menjadi lebih takut pada partainya daripada kewajiban yang diperintahkan oleh Allah SWT. Hal itu diakibatkan oleh ketidakjelasan ideologi hingga melalui jalan kompromi. Oleh sebab itu, ia mengajak para ulama agar ikut bersama HTI berjuang dan berdakwah menjelaskan kepada segenap komponen umat termasuk ulama dan tokoh.[] Inshany/Joy