HTI Press, Semarang. Dengan rasa kekeluargaan dan kekerabatan, HTI DPD I Jateng menyelenggarakan Liqa’ Syawal Hizbut Tahrir 1435 H bersama Ulama, Asatidz, Tokoh Masyarakat dan, Mubalighah pada Ahad (24/8). Bertemakan “Indonesia Milik Allah : Saatnya Khilafah Menggantikan Demokrasi,” acara ini bermaksud semakin meyakinkan umat tentang keburukan demokrasi dan keunggulan Khilafah sebagai penggantinya.
Lantunan merdu ayat suci Al Quran dari ust. Jazuli Amri mengawali rangkaian acara yang penuh hikmat. Sambutan hangat dari Abdullah Iar (DPD I Jateng) menyalami para peserta yang semakin memenuhi tempat acara. Beliau juga menginformasikan kepada para peserta tentang capaian dakwah Hizbut Tahrir selama ini, yang tetap terus berusaha meneladani metode dakwah Rasulullah yang tanpa kekerasan.
Muhammad Ihsan Abdul Djalil (DPP HTI) membuka pengantar diskusi dengan menyampaikan bahwasannya agama adalah pondasi dan kekuasaan itu sebagai pelindungnya, segala sesuatu yang tanpa pondasi pasti akan hancur dan segala sesuatu tanpa adanya kekuasaan pasti akan hilang. Beliau mencontohkan bahwa Islam saat ini yang tanpa kekuasaan dalam bingkai Khilafah telah menyebabkan umat kehilangan pelindungnya. Saudara kita di Gaza dengan mudahnya dibunuhi oleh Israel laknatullah namun tidak ada satupun pemimpin negeri Islam yang menolongnya. Penyebab itu semua hanya satu yaitu tiadanya kepemimpinan yang dapat mempersatukan dan menjadi pelindung umat yaitu Khilafah.
Beberapa tokoh yang hadir memberikan pernyataan bagaimana betapa bahagianya beliau dapat berjuang melanjutkan kehidupan Islam sesuai dengan apa yang diajarkan manusia termulia Rasulullah Muhammad SAW. Mereka selama ini belum pernah menemukan sebuah gerakan dakwah yang metode perjuangannya begitu tegas menentang kekufuran, tidak mau berkompromi terhadap hal-hal yang bertentangan dengan Islam dan juga tanpa kekerasan layaknya perjuangan Rasulullah dan para sahabatnya. Semua itu terdapat di Hizbut Tahrir ungkap mereka, yang semoga Hizbut Tahrir istiqomah dalam meneladani metode perjuangan ini.
Acara ini ditutup dengan doa yang dipimpin oleh ust. Nashrudin, yang memohon kepada Allah Swt ampunan dan aduan atas kondisi kaum muslim saat ini. Memohon kepada Allah untuk menghancurkan musuh-musuhNya dan meminta segera ditegakkannya Khilafah Rasyidah yang akan menjadi pemersatu dan pelindung Umat. []MI Semarang