HTI Press, Bekasi. Pada hari Ahad (24/8) sore puluhan aktivis Hizbut Tahrir Indonesia DPC Cibarusah Bekasi menggelar aksi simpatik untuk menyikapi kebijakan yang diambil oleh rezim SBY yang sebentar lagi habis masa jabatannya.
Dalam aksi yang diadakan di depan pintu gerbang Cifest Cikarang Selatan tersebut mereka membentangkan spanduk yang isinya pernyataan penolakan terhadap tiga kebijakan teranyar yang dinilai menyalahi Islam dan akan menyengsarakan rakyat, yaitu Kenaikan TDL per 1 Juli 2014, Pembatasan BBM bersubsidi, dan PP no. 61 tahun 2014 tentang Kesehatan reproduksi yang memuat legalnya aborsi.
Selain menyebar ribuan selebaran kepada pengguna jalan yang ramai melintas di sekitar Cifest, beberapa orator aksi juga menyampaikan dan mengajak umat untuk menolak kebijakan ini. Di dalam orasinya, Abu Dai menyampaikan bahwa rencana pemerintah membatasi pasokan BBM bersubsidi merupakan akal-akalan mereka untuk memenuhi permintaan dari bank dunia yang memang menginginkan dicabutnya subsidi untuk rakyat.
Sedangkan Karjono menjelaskan bahwa PP nomor 61 yang melegalkan aborsi merupakan sebuah kemungkaran yang justru tidak menyelesaikan masalah. Yang terjadi seks bebas malah akan semakin subur dan angka aborsi akan semakin meningkat pasca ditandatanganinya PP ini oleh presiden SBY.
Sedangkan di akhir orasinya, Abu Fayruz menegaskan bahwa semua kebijakan tersebut merupakan buah dari sistem demokrasi yang diterapkan di negeri ini. “Demokrasi telah memberikan hak kepada manusia sebagai pihak yang membuat undang-undang sekaligus merampas hak Allah SWT. Demokrasi yang tegak diatas pilar-pilar kebebasan telah mengebiri hukum Allah yang telah diturunkan secara sempurna kepada kita”. Dia menutup orasinya dengan seruan untuk mencampakkan demokrasi serta kembali kepada syariah Islam dengan menegakkan Khilafah bersama Hizbut Tahrir.
Tak ketinggalan seruan kepada pemilik kekuatan yakni para Jendral, Perwira dan seluruh tentara militer untuk mengambil kekuasaan yang diberikan kepada rezim saat ini, kemudian menyerahkan kekuasaan itu kepada Hizbut Tahrir untuk menegakkan Khilafah. Aksi ini berjalan tertib dan hanya tampak satu polisi saja yang mengamankan jalannya aksi. []MI Bekasi