Liqa’ Syawal Aktivis Lembaga Dakwah Kampus Manado
HTI Press. Manado, Sabtu, 23 Agustus 2014. Masih dalam suasana syawal , Muslimah Hizbut Tahrir Kota Manado Chapter Kampus menyelenggarakan Liqa’ Syawal aktivis Lembaga Dakwah Kampus (LDK), bertempat di Rumah Makan SOP SODARA Hj.Amir , Jl Piere Tendean Mega Profit F1 / 14 Kompleks Mega Mas Boulevard Manado. Acara dihadiri kurang lebih 20 Aktivis perwakilan LDK berbagai fakultas di Universirtas Samrulangi (Unsrat), LDK STAIN ,Universitas Pembangunan Indonesia dan Politeknik Manado. Suasana forum yang bersahaja namun tetap bermakna karena suasana silaturahim dipenuhi sharing dan diskusi tentang persoalan Gaza – Palestina dan negeri Islam termasuk isu krusial munculnya ISIS yang menghangatkan opini kampus-kampus Manado akhir-akhir ini.
Pada sesi sharing , Fatma Sunardi S.Si aktivis Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia menyampaikan bahwa jalinan persaudaraan antar mukmin adalah tuntutan syariah. Gambaran jalinan persaudaraan kaum muslimin sebagaimana yang disampaikan Rasulullah adalah bagaikan satu tubuh, bahkan seperti bagunan yang harus saling menguatkan. Melihat realitas penderitaan rakyat Gaza harusnya kita bersikap seperti tuntutan syariah, bukan emosional. Persoalan Gaza tidak sama dengan bencana alam, tapi masalah Gaza adalah persoalan politik dimana rakyat Gaza harus mempertahankan tanah miliknya yang rampas Israel kemudian muncullah konflik yang berujung pada serangan bertubi-tubi Israel kepada Palestina. Tentu untuk membantu rakyat Gaza bahkan Palestina memiliki tanah mereka kembali adalah dengan mengusir penjajah Israel, karena berapapun uang yang dikumpulkan kaum muslimin tidak akan pernah bisa membeli lagi tanah Palestina dari Israel. Oleh karena itu, solusi tuntas bagi masa depan Palestina adalah bantuan militer (dari negeri-negeri Islam) untuk mengusir Israel dan mewujudkan institusi negara milik umat yang bisa menjadi pelindung tidak hanya rakyat Palestina tapi seluruh kaum muslimin yakni Khilafah.
Dinamika diskusi menghangat ,peserta menanyakan eksistensi khilafah yang didirikan ISIS bahkan komitmen ISIS yang akan membantu Palestina, apakah ini bisa menjadi solusi. Sharing dilanjutkan dengan menjawab pertanyaan dari peserta, disampaikan bahwa khilafah adalah cita-cita seluruh kaum muslimin termasuk ISIS karena ini tuntutan iman. Yang penting untuk diperhatikan adalah, apakah Khilafah yang diwujudkan ISIS sesuai atau tidak dengan diskripsi negara Islam yang didirikan Rasulullah pasca Hijrah di Madinah. Hal lain yang juga penting apakah langkah mewujudkan khilafah sudah sesuai dengan metode Rasulullah. Kenyataannya , apa yang dilakukan ISIS tidaklah demikian. Peserta juga mensharing bahwa sudah terjadi kesalah pahaman di kalangan mahasiswa kampus Manado dalam menyikapi realitas ISIS hingga muncul persepsi buruk pada Islam. Harapan peserta, HTI lebih gencar lagi memberi pencerdasan pada mahasiswa agar tidak salah pikir terhadap isu-isu yang menyangkut kaum muslimin. Liqa’ syawal ditutup dengan launching forum diskusi untuk aktivis kampus Manado yang secara reguler akan diadakan MHTI chapter kampus Manado. Harapannya forum diskusi aktivis menjadi rujukan pemikiran bagi aktivis LDK Kampus di Manado. []