Muslimah Babel Siap Kawal Penuntasan Kemaksiatan

HTI Press. Bangka Belitung, Ahad/24/08/2014. Arus liberalisasi kian hari kian deras di tengah-tengah umat.  Produk demokrasi-kapitalisme ini telah menjadi akar masalah bertambahnya untaian permasalahan yang tiada habisnya di negeri ini. Alhasil, solusi penyelesaian masalah pun tak kenal kata tuntas. Selalu ada kompromi dalam tiap aturan yang sengaja dikapitalisasi.

Mengangkat tema “Kupas Tuntas Solusi Bagi Kemaksiatan”, Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia Prov. Kep. Bangka Belitung menyelenggarakan Liqo’ Syawal Muslimah Babel pada hari Ahad, 24 Agustus 2014 yang menghadirkan puluhan muslimah dari berbagai kalangan, baik dari kalangan pelajar, mahasiswa, ibu rumah tangga, tokoh perempuan, mubalighah, serta tokoh intelektual.

Dialog santai dengan konsep lesehan yang berlangsung pada pukul 09.00-11.30 WIB ini dilangsungkan dengan tujuan untuk mengkritisi akar masalah dari kemaksiatan yang terjadi, khususnya yang ada di ibukota Provinsi Kep. Bangka Belitung beberapa bulan yang lalu, yakni penutupan lokasasi prostitusi Teluk Bayur dan Parit Enam yang tidak menemukan penyelesaian yang tuntas. Penutupan lokalisasi ini menyisakan berbagai dilema untuk masyarakat, terutama bagi mereka yang sebelumnya memiliki aktivitas mencari penghidupan di tempat tersebut.

Sebagaimana yang diungkapkan oleh Ibu Zubaidah, Ketua LSM P2H2P Prov. Kep. Bangka Belitung sebagai pembicara pertama dalam acara ini bahwasanya tidak ada penyelesaian menyeluruh oleh pemerintah dalam permasalahan sosial yang ada saat ini. Pemerintah hanya menutup lokalisasi tanpa menangani imbas dari penutupan tersebut. Banyak kepentingan politik yang ‘menyetir’ hal tersebut. “Saya praktisi sosial yang tahu bagaimana kondisi di lapangan. Sehingga, jika menginginkan solusi tuntas, tidak ada kata lain. Harga mati, Daulah Islam harus ditegakkan”, tandasnya.

Menganalisis akar masalah ketidaktuntasan penyelesaian persoalan negeri ini, Ibu Soraya Shahab, S. Kep. juga menimpali pernyataan di atas dengan hal yang senada. “Hal yang menyebabkan semua ini terjadi berawal dari kesalahan memandang makna kemaksiatan itu sendiri dalam kacamata kapitalisme-sekulerisme. Di negeri ini, tidak dikatakan sebagai sebuah kemaksiatan jika tidak melanggar hukum positif”, ungkap pembicara kedua ini. “Kemudian, peran kemaksiatan itu sendiri dalam menyokong perekonomian negara juga menjadi penyebab pelegalannya di negeri ini. Kemaksiatan diukur dengan hitung-hitungan bisnis”, lanjut Ketua Lajnah Fa’aliyah MHTI Babel ini.

Sehingga, untuk menghentikan permasalahan sistemik ini, Ketua DPD I MHTI Babel, Ibu Novita Ertiana, S.Si. yang menjadi pembicara ketiga dalam dialog ini menyeru kepada seluruh kalangan masyarakat agar berjuang bersama agar semua permasalahan ini dapat terselesaikan dengan tuntas dengan solusi yang haq, solusi yang sempurna untuk menyelamatkan umat manusia. “Sungai yang penuh sampah tak kan bersih jika sumber sampah tak dihilangkan. Sistem aturan kapitalisme lah yang menjadi sumber utama kemaksiatan yang ada saat ini. Maka, ganti sistemnya dengan sistem Khilafah Islamiyah yang akan menerapkan Islam, aturan Allah”, ucapnya.

Dipandu oleh Ibu Najmah Karimah dan Ibu Fitri Chairuni, rangkaian acara berlangsung dengan khidmat. Begitu pula dengan sesi diskusi yang juga diikuti oleh para peserta dengan antusias. Berbagai fakta kemaksiatan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat menjadi topik perbicangan yang hangat. Diantaranya fakta yang digambarkan oleh Ibu Yuli selaku praktisi pendidikan anak yang menceritakan perilaku anak yang terjerat dalam candu game online akibat pergaulan anak yang tidak terpantau oleh orang tua. Selain itu, Ibu Rosmiati, ibu majelis ta’lim Pangkalpinang pun mempertanyakan solusi praktis yang dapat diupayakan oleh ormas Islam untuk menghentikan kemaksiatan yang telah merajalela ini kerena bersatunya ormas Islam pasti akan mempermudah perjuangan.

Berbagai selingan pemutaran video dan pembacaan puisi “Ironi Negeri Demokrasi” pun ikut menggugah semangat para peserta. Hingga berakhirnya acara dengan adanya sesi ramah tamah dan makan siang bersama, para peserta tetap antusias mengikuti rangkaian acara agar siap menjadi ibu tangguh yang Peduli Umat, menjadi Penggerak Perubahan, dan Perindu Surga.

Dan sebagai pensikapan dari tema yang diangkat dalam acara Liqo’ Syawal Muslimah Babel ini sekaligus menyikapi persoalan prostitusi yang juga terjadi di Pangkalpinang, DPD I Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia Prov. Kep. Bangka Belitung juga menyelenggarakan konferensi pers selepas acara tersebut dengan menggundang insan media yang ada di kota Pangkalpinang dan sekitarnya. Dalam konferensi pers ini, dibacakan Surat Terbuka Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia: Tegaknya Syari’ah dan Khilafah Solusi Tuntas Berantas Kemaksiatan untuk menyeru kepada seluruh kaum muslim untuk peduli terhadap permasalahan ini sekaligus bergerak dengan kewenangan masing-masing agar tak berlarut-larut berada dalam kemaksiatan. []

pembicara

peserta

pembaca puisi

foto bersama

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*