Save Women And Children Gaza With Khilafah
HTI Press. Jakarta, Kamis 21 Agustus 2014, bertempat di Kantor Pusat Muslimah Hizbut Tahrir, Crown Palace Tebet Jakarta Selatan, Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia DPD 1 DKI Jakarta mengadakan Diskusi Tokoh dan Konferensi Pers bertema “Save Women And Children in Gaza with Khilafah, Selamatkan Perempuan dan Anak di Gaza dengan Khilafah”.
Jalur Gaza kembali membara. Perempuan dan anak-anak adalah korban utama. Tercatat setidaknya 1.867 warga Palestina tewas, yaitu 462 anak-anak, 245 wanita dan 79 lansia serta ribuan lainnya terluka. Seruan solidaritas dan tawanan solusi bergaung dari berbagai pihak. Tak terkecuali dari para tokoh dan Intelektual Muslimah.
Salah satu pembicara, Nanik Wijayanti Pemimpin Redaksi Cermin Wanita Shalihah mengatakan, “Dari waktu ke waktu korban Gaza terus bertambah. Kebiadaban Israel semakin meningkat dengan korban warga sipil, wanita dan anak-anak. Demikian juga dengan cara dan alat-alat yang mereka gunakan, semakin canggih dan tidak sebanding. Seperti penggunaan bom fosfor yang satu kali lemparnya dapat menjangkau seluas satu lapangan bola. Lalu apa yang dilakukan oleh kaum muslimin yang berjumlah 1,5 milyar? Seruan-seruan yang dilontarkan dari dunia Islam tidak lebih dari memberikan bantuan dana, bantuan pengobatan, semuanya sebatas mengobati korban. Sesungguhnya ini tidak cukup. Sebab seharusnya ada yang menghentikan apa yang telah dilakukan Israel. Harus ada solusi pula menghukum apa yang telah dilakukan Israel”.
Sementara itu, Juru Bicara Muslimah Hizbut Tahrir menyampaikan bahwa Syariat Islam menuntun kita untuk menghadapi serangan Israel dengan kekuatan fisik pula. Yakni dengan seruan jihad fi sabilillah. Bila rakyat Palestina tidak mampu maka harus dikirim bantuan pasukan dan persenjataan dari berbagai negeri muslim, utamanya dari dunia Arab yang wilayahnya terdekat. Menanggapi solusi dari pihak lain yaitu seruan gencatan senjata dan peta jalan damai, Iffah katakan “Ini adalah opini menyesatkan yang makin memperburuk kondisi Palestina dan makin banyak korban perempuan dan anak-anak. Jalan damai bukanlah solusi. Solusi dua negara adalah juga opini menyesatkan. Tidak pernah ada kebebasan, kemerdekaan dan kedamaian bagi rakyat Palestina selama Israel belum diusir dari tanah Palestina! Seruan perdamaian juga mengkhianati pengorbanan saudara-saudara kita di Palestina yang memahami betul bahwa solusi masalahnya adalah menghilangkan entitas Yahudi dari wilayah Palestina”.
Iffah juga mengingatkan bahkan bentuk negara bangsa dan konsep nasionalisme menghalangi solidaritas sesama muslim untuk menolong dan membantu penyelesaianPalestina.
Dalam konferensi pers dibacakan pernyataan sikap Muslimah Hizbut Tahrir bersama para tokoh intelektual yang menyerukan pengiriman tentara kaum muslimin untuk membebaskan Gaza dari kebrutalan Israel. Pernyataan sikap tersebut juga menyerukan agar pemimpin-pemimpin muslim memberikan bantuan terhadap Palestina, melalui penghapusan entitas Yahudi dari wilayah Palestina bukan malah mengokohkan solusi dua negara atau mengakui kemerdekaan negara Palestina saja. Selayaknya semua pihak menyadari Khilafah adalah satu-satunya solusi komprehensif untuk menghentikan kebiadaban Israel dan mewujudkan perlindungan generasi dan kehormatan kaum perempuan. Khilafah akan mewujudkan perisai pelindung hakiki bagi umat Islam di manapun termasuk di Palestina. Hadits rasul SAW “Sesungguhnya imam (khalifah) ibarat perisai dimana umat berperang di belakangnya dan berlindung dengannya”.
Dalam diskusi tersebut juga ditampilkan poster-poster yang diantara bertuliskan “Send Muslim Army to Palestine”, “Two State Is Not The Solution”, “Israel, Watch Your Potition In Front of Khilafah which Will Be Coming”. []