Bersama Ulama’, Asatidz dan Tokoh Masyarakat
HTI Press. Balikpapan, 23 Agustus 2014. Hizbut Tahrir Indonesia daerah Balikpapan mengadakan Liqo Syawal Hizbut Tahrir 1435 H Bersama Ulama’,Asatidz dan Tokoh Masyarakat yang bertajuk “Indonesia Milik Allah,Terapkan Hukum Allah,Saatnya Khilafah Menggantikan Demokrasi dan Sistem Ekonomi Liberal”.Acara yang digelar di Hotel New Benakutai Balikpapan ini dihadiri oleh kurang lebih 500 peserta yang terdiri dari para Ulama’,Asatidz,dan Tokoh Masyarakat.
Sejak pukul 07.15 peserta mulai berdatangan padahal acara dimulai pada pukul 08.30.Peserta dari sebrang Balikpapan pun yaitu Penajam dan Grogot tak mau ketinggalan untuk hadir di acara ini.Bahkan Ketua MUI Penajam,Bapak Ustadz Rifai Ramba Lc turut serta menghadiri Liqo Syawal yang diadakan oleh DPD 2 HTI Balikpapan ini.
Keharuan menyeruak saat penyampaian kalimat taqdim oleh Ustadz Dwi Nugroho. Beliau tak kuasa menahan haru saat sampai pada kalimat “bai’at Aqabah yang kedua”,saat Daulah Islam yang pertama tegak dan seluruh hukum Islam diterapkan.Itu pulalah yang kita perjuangkan saat ini.
Dialog pun dimulai.Ustadz Nurdin Ismail dengan semangatnya mengatakan “Kita sangat merindukan,sangat merindukan,sangat membutuhkan Khilafah”,namun bagaimana agar para Ulama juga turut berjuang karena “tidak layak disebut Ulama’ jika menolak Khilafah dan menghalang-halangi penerapan Syariah”.AllahuAkbar,takbir bergema memenuhi ruangan.Tidak mau kalah,Ustadzah Masmurah(Tokoh masyarakat di Balikpapan) turut mendoakan segera tegaknya Khilafah.Takbir pun kembali bergema.
Ustadz Ismail Yusanto (Juru Bicara Hizbut Tahrir Indonesia) menanggapi pertanyaan dengan menyatakan bahwa Hizbut Tahrir tidak mempunyai potensi berjuang sendiri namun berjuang bersama umat,termasuk para ulama dan tokoh masyarakat.Khilafah sudah begitu mendesak dibutuhkan dengan kondisi rusak saat ini.Layaknya pasien UGD yang pasti diutamakan karena begitu mendesaknya kebutuhan atas penanganannya.Ide Khilafah sudah digaungkan sejak dahulu hingga sekarang sehingga menjadi ciri khas,”pasti ngomongin Khilafah”, namun dengan terus menerus diulang-ulang itulah umat semakin tahu akan Khilafah.Umat harus disadarkan akan pentingnya Khilafah oleh orang-orang yang terlebih dahulu sadar yaitu mereka para pengemban dakwah yang dibina melalui halqah-halqah,yang tidak takut dengan resiko dakwah yang dihadapi karena ketauhidannya kepada Allah.Cukup Allah saja Pemberi Pertolongan.Beliau kemudian menyeru kepada peserta,”Anda semua setuju dan siap untuk berjuang bersama Hizbut Tahrir??”. Peserta menjawab dengan semangat,”Siap”.Alhamdulillah,Allah mencatat komitmen kita ini. []