Israel Merampas 400 Hektar Tanah di Tepi Barat Untuk ‘Digunakan Negara’

warga palestina di reruntuhanIsrael mengumumkan ‘perampasan tanah terbesar selama 30 tahun

———

Israel telah mengumumkan rencana untuk merampas 400 hektar tanah di Tepi Barat yang diduduki dalam sebuah langkah, dimana pejabat Palestina mengklaim hal itu akan menyebabkan lebih banyak gesekan setelah konflik Gaza.

Pengumuman atas perampasan tanah di selatan Bethlehem itu, dalam apa yang Israel sebut sebagai blok pemukiman Etzion, dilakukan setelah Israel menentukan tanah tersebut tidak dibudidayakan dengan intensitas cukup bagi Palestina untuk mempertahankan hak kepemilikan mereka.

Tanda perampasan tanah telah dipasang di tanah tersebut oleh aparat militer yang berbunyi “tanah negara – jangan dilanggar”. Dror Etkes, kepala Kerem Navot LSM yang mengkhususkan diri dalam masalah tanah di Tepi Barat berkata: “Ada wilayah yang cukup luas untuk pemukiman yang sangat besar dengan ribuan unit. ”

Pemberitahuan itu diterbitkan oleh militer dengan tidak memberikan alasan keputusan, tetapi Radio Israel mengatakan langkah tersebut diambil sebagai reaksi dari penculikan dan pembunuhan tiga remaja Yahudi di wilayah itu pada bulan Juni.

Amerika Serikat mengkritik pengumuman itu dan mengatakan hal itu kontra-produktif bagi upaya perdamaian.

“Kami telah lama memperjelas penentangan kami untuk terus melakukan kegiatan permukiman, ” kata seorang pejabat Departemen Luar Negeri.

“Kami mendesak pemerintah Israel untuk membatalkan keputusan ini,”  kata pejabat itu di Washington.

Peace Now, yang menentang kegiatan permukiman Israel di Tepi Barat, mengatakan perampasan tanah itu dimaksudkan untuk mengubah sebuah tempat di mana terdapat 10 keluarga yang kini tinggal berdekatan dengan sekolah Yahudi untuk menjadi pemukiman permanen.

Danny Dayan, seorang pemimpin pemukim, membantah bahwa pemilikan yang sah akan direbut, dengan menekankan bahwa orang itu dapat mengajukan banding dalam waktu 45 hari.

Para pemimpin pemukim lain memuji deklarasi tanah sebagai respon yang tepat terhadap pembunuhan tiga remaja Israel.

Peace Now mengatakan, perampasan tanah yang diumumkan itu adalah yang terbesar dilakukan oleh Israel di Tepi Barat sejak tahun 1980-an.

Nabil Abu Rdainah, juru bicara wilayah barat yang didukung Presiden Palestina Mahmoud Abbas, menyerukan Israel untuk
membatalkan perampasan tanah tersebut. “Keputusan ini akan menyebabkan lebih banyak ketidakstabilan. Hal ini hanya akan mengobarkan situasi setelah perang di Gaza, “kata Abu Rdainah. (independent.ie, 1/9/2014)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*