Surat kabar Inggris, Times mengatakan bahwa Inggris berencana untuk membangun tiga pangkalan militer di Timur Tengah, dalam rangka persiapan menghadapi “organisasi negara”, dengan dalih untuk membendung ancaman yang berasal dari para milisi organisasi, katanya.
Surat kabar itu menganggap bahwa kehadiran pasukan Inggris di Uni Emirat Arab, Kesultanan Oman dan Bahrain akan memperkuat kemampuannya untuk melakukan manuver dan latihan dengan negara-negara sahabat di kawasan Timur Tengah, sebagai bagian dari rencana jangka panjang untuk menciptakan stabilitas di kawasan Timur Tengah tersebut yang dianggap sebagai ancaman bagi Barat.
Langkah ini merupakan pergeseran berkenaan dengan berakhirnya operasi militer di Afghanistan, dan penarikan pasukan Inggris dari pangkalan militer permanen di Jerman. Surat kabar itu mengutip dari sumber militer yang menolak disebut identitasnya, mengatakan bahwa “Anda dapat melihat divisi lapis baja yang ditempatkan di pangkalan al-Minhad. Divisi ini akan melakukan latihan bersama dengan pasukan Uni Emirat Arab.”
Inggris menggunakan pangkalan udara sebagai titik awal untuk pasukannya dari dan ke Afghanistan. Inggris juga melakukan rencana serupa di Kesultanan Oman, di mana Inggris berusaha membangun pusat pelatihan yang serupa dengan pusat pelatihan di Kenya.
Inggris berharap dapat menggunakan pantai Bahrain untuk mengakomodasi kapal-kapal perang dan angkatan laut Inggris setelah periode Afghanistan. Surat kabar tersebut mengutip dari Direktur Royal United Services Institute, Michael Clarke yang mengatakan bahwa dalam hal ini Inggris bergerak secara bertahap di tiga wilayah, di mana para pemimpin sedang mencari cara yang efektif untuk menggunakan para tentaranya setelah periode Afghanistan. (islammemo.cc, 11/9/2014).