“2000 Lebih Umat Islam Padati Gelora Pancasila”
HTI Press, Surabaya. Ahad, 31 Agustus 2014. Hizbut Tahrir Indonesia DPD II Kota Surabaya menyelenggarakan agenda Liqo’ Syawal Keluarga Besar Hizbut Tahrir Indonesia bersama umat di Gelora Pancasila Jl. Indragiri No.6 Surabaya. Acara yang mengangkat tema “INDONESIA MILIK ALLAH, TERAPKAN HUKUM ALLAH !! Saatnya Khilafah Menggantikan Demokrasi dan Sistem Ekonomi Liberal” ini dihadiri oleh sekitar 2000 lebih peserta, baik Muslim maupun Muslimah dari berbagai kalangan, yakni para tokoh masyarakat, ulama, Muballighah, Intelektual, mahasiswa, aktivis organisasi masyarakat, aktivis LSM, ibu-ibu penggerak PKK, pengusaha, dan masyarakat pada umumnya dari seluruh penjuru kota Surabaya. Sedemikian padatnya peserta, terutama peserta dari kalangan ibu-ibu, kursi panitia pun tak mampu menampung mereka, beberapa terlihat berdiri dengan sabar. Tak hanya dari kalangan dewasa saja, para ibu-ibu pun turut serta membawa buah hati mereka. Di awal acara, para peserta disambut dengan lagu-lagu perjuangan oleh tim nasyid Shoutul At-tahrir.
Hizbut Tahrir Indonesia DPD II Kota Surabaya selaku tuan rumah, menyajikan tayangan perjalanan dan aktivitas dakwah Hizbut Tahrir Kota Surabaya selama ini. Walaupun tentu tidak semua acara mampu terdokumentasi dalam tayangan video tersebut, setidaknya hal ini mampu menggambarkan bahwa Hizbut Tahrir Indonesia kota Surabaya dengan istiqamah senantiasa melakukan perjuangan pencerdasan Islam kepada warga kota Surabaya.
Ustadz Muhammad Ismail selaku ketua Hizbut Tahrir Indonesia DPD II kota Surabaya menyampaikan sambutannya, bahwa Liqo’ Syawal keluarga besar DPD II Kota Surabaya ini dilakukan untuk semakin memperkokoh perjuangan dakwah Hizbut Tahrir. Muhammad Ismail juga memaparkan bahwa perjuangan ini semata-mata untuk menyelamatkan negeri ini dari berbagai keterpurukan dan kemaksiatan karena sistem Kapitalisme-Demokrasi yang diterapkan di negeri ini. “Maka Hizbut Tahrir dan semua syababnya akan terus bahu membahu memperjuangkan Khilafah dan menyadarkan umat untuk bersama-sama berjuang dengan Hizbut Tahrir,” lanjutnya.
Memasuki acara inti yakni orasi pertama yang disampaikan oleh Ustadz Sugiono semakin menegaskan kebutuhan umat akan Khilafah. “Umat Islam hanya mengenal Khulafa’ur Rosyidin saja, sementara kekhilafahan sesudahnya dilupakan,” tegasnya. Sugiono memaparkan bagaimana gemilangnya peradaban Islam dalam bingkai Khilafah, dimana selama 13 Abad lamanya ia memjadi pemimpin dan mercusuar dunia. Ini sangat berbanding terbalik dengan kondisi hidup hari ini, berbagai kedzoliman, penindasan, kemiskinan, kemaksiatan, dan berbagai keterpurukan lainnya menghiasi negara yang menerapkan sistem Demokrasi-Kapitalisme. Ajakan kepada para peserta agar turus serta dalam perjuangan melanjutkan kehidupan Islam dalam bingkai Khilafah bersama Hizbut Tahrir, karena kewajiban menegaknya tidak pernah diperdebatkan oleh ulama’-ulama’ salaf.
Acara yang dikemas santai dan penuh kekeluargaan namun tetap serius ini juga diisi dengan hiburan dari putra-putri cilik syabah Muslimah Hizbut Tahrir kota Surabaya. Ada tampilan tahfidz Al-Qur’an dari siswa-siswi SD Bina Insan Cemerlang, tak ketinggalan pula orasi da’i cilik dari SD Darul Arqom, pembacaan puisi dari HSG Khoiru Ummah, serta parade Al-liwa Ar-roya dari para pejuang cilik.
Salah satu peserta, Dr. Mohammad Amir dari UNAIR Surabaya menyampaikan testimoninya. Dr Amir menceritakan bagaimana awal mula mengenal Hizbut Tahrir. Berbagai isu miring tentangnya tak mampu menyurutkan langkah beliau untuk mengenal Islam bersama Hizbut Tahrir, bahkan beliau bertekad untuk terus menjadi pejuang Khilafah hingga titisk darah penghabisan. Testimoni kedua disampaikan oleh salah seorang Security sebuah perusahaan di Surabaya, beliau menyampaikan bahwa sudah saatnya umat Islam menghentikan kemaksiatan dan berbagai dosa besar lainnya akibat diterapkannya sistem Demokrasi-Kapitalisme ini, sebaliknya Umat Islam wajib memperjuangkan Khilafah.
Pemateri kedua, Ustadz Ali Tamam Beliau menggambarkan kegemilangan Khilafah dan gambaran kesejahteraan hidup di dalamnya. Syari’ah Islam sebagai satu-satunya aturan yang akan diterapkan dalam negara Khilafah akan mampu mewujudkan perekonomian yang menyejahterakan, sistem pendidikan yang murah bahkan gratis, dan berbagai kebaikan2 hidup lainnya. Ali Tamam pun mengingatkan umat Islam bahwa Khilafah adalah janji Allah yang pasti akan tegak, maka yang harus dilakukan adalah umat Islam wajib berjuang demi menyongsong Khilafah. Perjuangan Hizbut Tahrir telah mengikuti metode dakwah Rasulullah SAW, maka umat bersama Hizbut Tahrir wajib bersama-sama memperjuangkan Khilafah.
Acara ditutup dengan renungan dan do’a yang disampaikan Ustadz Faqih Syarif, para peserta tanpak terhanyut dalam tangis, dan mengamini do’a yang dipanjatkan. Tepat pukul 12.00 WIB MC menutup acara, para peserta pun dengan tertib meninggalkan gedung dengan diiringi nasyid-nasyid perjuangan. []