Format Kurikulum Terbaik, Lahirkan Generasi Cemerlang dan Berkarakter Mulia
HTI Press. Balikpapan, 30 Agustus 2014. Kurikulum 2013 yang telah dijalankan di sekolah-sekolah baik sekolah negeri maupun swasta ternyata menimbulkan pro dan kontra. Guru sebagai pelaksana di lapangan mengalami beberapa kesulitan atas diterapkannya kurikulum 2013 ini yang menggantikan kurikulum KTSP sebelumnya. Bertempat di Ruang Serbaguna Mesjid Istiqomah, Muslimah HTI Balikpapan mengadakan Focus Group Discussion yang bertajuk “Format Kurikulum Terbaik, Lahirkan Generasi Cemerlang dan Berkarakter Mulia, dengan dipandu oleh Ustadzah Juli Salsabila selaku host.
Mayoritas guru yang hadir menyampaikan kendala-kendala yang dihadapi dalam menerapkan kurikulum 2013. Meskipun sudah melalui penataran-penataran namun tetap sulit untuk menjalankannya. Kondisi para siswa yang terbiasa “menerima” tanpa mencari atau menganalisa menjadi salah satu kendala. Belum lagi output yang diharapkan adalah generasi yang berkualitas, berakhlak baik dan berkarakter. “Kurikulum 2013 ini adalah buatan manusia yang tidak sesuai dengan Alquran dan As Sunnah, namun output yang diharapkan sesuai dengan Al Quran dan As Sunnah, bukankah ini sesuatu hal yang berkebalikan?” tegas Ustadzah Fana (anggota MHTI Balikpapan).
Pendidikan sebagai proses atau upaya sadar untuk membentuk kepribadian membutuhkan komponen-komponen yang juga mendukung. Guru berkualitas, kurikulum yang berbasis aqidah Islam serta peran Negara dalam memfasilitasi. Hal ini yang tidak kita temukan dalam sistem saat ini. Sangat berbeda dengan masa Kekhilafahan islam yang mencetak generasi-generasi mumpuni dan menghasilkan karya-karya yang bermanfaat bagi kemashlahatan umat. Oleh karena itulah, upaya untuk menggantikan system pun senantiasa dilakukan,karena para guru yang masih idealis sekalipun seringkali terbentur pada hal-hal administratif yang berkaitan dengan kebijakan.
Dakwah untuk tegaknya Khilafah tentu senantiasa kita lakukan, namun bagaimana para guru menghadapi kondisi dengan sistem saat ini? Sebagai seorang Muslim, tidak ada cara lain selain dengan mengkaji Islam, dengan pemahaman Islam yang kita miliki itu lah maka terbentuk dorongan perubahan di tengah-tengah umat, untuk menggantikan Sistem Kapitalis Demokrasi saat ini dengan sistem Islam, seru Ustadzah Mujiati (Anggota MHTI Balikpapan). []