Integrated Personality: Kreatif, Komunikatif, Kooperatif, dan Komperehensif
HTI Press. Yogya, Ahad 07/09/2014. Menjadi mahasiswa baru adalah salah satu moment yang berharga dalam hidup, namun tak banyak yang berhasil menjadi mahasiswa yang ideal dan sejati. Ada mahasiswa yang hanya memanfaatkan status mahasiswanya demi kelak mengejar karir. Dalam rangka mengajak mahasiwa baru untuk menjadi mahasiwa sejati dan ideal, Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia Chapter kampus Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, mengadakan acara Training IPK 4 (Intergrated Personality : Kreatif, Komunikatif, Kooperatif, dan Komprehensif) bertempat di ruang CSC (Campus Service Center). Acara training ini diikuti lebih dari 50 mahasiswa baru dari berbagai jurusan di UIN Sunan Kalijaga.
Sera Janwati, aktivis MHTI selaku trainer dengan tema “Be the Best not Be Asa” memaparkan kerusakan perilaku dari sebagian besar mahasiswa, banyak mahasiswa yang seharusnya berperan sebagai pemuda harapan bangsa dan negara tetapi melakukan tindakan amoral seperti aborsi, freesex, pengguna obat-obatan terlarang dan sebagainya. Ada juga mahasiswa yang kerjaannya hanya sibuk rapat dan rapat, atau ada juga mahasiswa yang hanya memikirkan studi hingga lupa akan posisinya sebagai mahasiswa yang semestinya turut memikirkan permasalahan ummat. Sera juga memaparkan hilangnya identitas mahasiswa muslim, banyak mahasiswa muslim yang tidak faham dengan islam, bahkan phobi dengan Islam sendiri. “Oleh karenanya kita harus mampu berbeda dengan mahasiswa lainnya,”ajaknya serius.
Nabila Syail pada paparannya di sesi yang kedua dengan tema “Becoming Transformation Student” mengajak mahasiswa-mahasiswa harus tahu diri.
“Mahasiswa sebagai agent of change tidak latah dengan perkembangan zaman. Mahasiswa adalah pemuda yang diharapkan akan membawa perubahan berarti bagi masyarakat. Dan sebagai pemuda Islam kita harus mengenal Islam secara komperehensif. Dan tentu juga mendakwahkannya. Karena sejatinya permasalahan yang ada sekarang adalah karena ketidakpahaman masyarakat akan Islam dan tidak mau mendakwahkannya!“ pekiknya membawa semangat muda para mahasiswa baru.
Agil Purnama Fitri selaku ketua panitia pada acara ini mengatakan bahwa acara ini memakai konsep Opera van Maba. Peserta seolah-olah berada di suatu kapal yang sedang berlayar menuju suatu tujuan. Hingga mahasiswa terbawa dengan kondisi pelayaran. Acara berlangsung dengan lancar dan memenuhi target yang diharapkan.
Salah satu mahasiswa baru, Debrina Dwi Wibawa dari jurusan Pendidikan Agama Islam menyampaikan kegembiraannya mengikuti acara ini, “Saya bersyukur bisa mengikuti acara ini, saya bisa mendapatkan ilmu, punya teman baru, saya paham akan kondisi masyarakat yang ada sekarang dan tentunya saya tau bagaimana menjadi muslimah ideal”. Acara berjalan dengan lancar dan ditutup dengan dokusinema dan doa yang dibacakan oleh Nurhayati. []