Outlet media Barat dengan bangga mengatakan Mayor Mariam al Mansouri, adalah orang yang memimpin serangan udara terhadap ISIS. Seorang wanita dari Timur Tengah akhirnya membebaskan dirinya dari belenggu penindasan Islam dan telah menjadi ikon bagi feminisme.
Tapi apakah ini tingkat feminisme barat yang ingin kita capai? Dengan mendapatkan wanita Muslim untuk membunuh saudara-saudaranya dan dengan kemungkinan besar membunuh warga sipil tak berdosa dengan dalih anti-terorisme? Keluarganya sendiri tidak lagi mengakuinya sebagai anak karena tindakannya terhadap saudara-saudara muslimnya! ApakahBarat ingin kita untuk memperjaul belikan nilai-nilai kita yang tinggi dan mengejar
Contoh seperti itu, bukannya mengikuti contoh dari para sahabiyaat yang mulia, seperti Nusayba (Ra) yang membela Nabi (Saw) dengan tubuhnya sendiri? Islam telah membebaskan kaum Muslimah 1400 tahun yang lalu dari konsep-konsep kufur dan menggantinya dengan nilai-nilai yang tinggi dan ide-ide yang mencerahkan. Jika ini adalah feminisme dimana Barat ingin kita mengejarnya, maka ini berarti akan kembali kepada saat jahiliyyah, dengan menghilangkan konsep persaudaraan Islam dan berjuang di bawah bendera kekufuran.
Di sisi lain, kita memuji keberanian Faisal al Ghomidi, pilot Saudi yang menolak untuk membombardir saudaranya sendiri. Meskipun Faisal harus menerima kedzoliman penguasa Saudi yang merupakan antek Amerika dengan menahannya.
Mariam Al Mansouri Pilot Pesawat Tempur Pertama dari UEA
Dia adalah pilot pesawat tempur perempuan pertama dari Uni Emirat Arab yang memimpin misi ketika negara itu bergabung dengan Amerika Serikat dan sekutu lainnya dalam serangan udara terhadap ISIS di Suriah awal pekan ini.
Mayor Mariam Al Mansouri lulus sekolah penerbangan pada tahun 2007 dan merupakan salah satu dari tiga orang pertama yangbergabung dengan angkatan udara Emirat ketika menerima penerbang perempuan. Dia menerbangkan F-16 Falcon Desert pada Senin malam.
“Dia memenuhi syarat, sangat terlatih, siap memberi contoh dalam misi, dan dia memimpin misi,” Yousef Al Otaiba, Duta Besar Emiratiuntuk Amerika Serikat, Kamis mengatakan kepada MSNBC
Emirates adalah satu dari lima sekutu Arab yang bergabung dengan Amerika Serikat pada babak pertama serangan udara di Suriah untuk memukul mundur pasukan ISIS.