Mantan anggota Kongres AS dan dua kali menjadi calon presiden dari Partai Republik Ron Paul menjelaskan bahwa perang AS yang baru di kawasan Timur Tengah adalah “tidak bermoral dan ilegal”, dan menambahkan bahwa kampanye militer AS di kawasan itu hanya akan lebih menambah tindakan kekerasan.
“Saya menganggap apa yang terjadi sekarang khususnya dalam beberapa minggu terakhir ini benar-benar tidak bermoral. Saya pikir itu ilegal menurut hukum Amerika dan ilegal berdasarkan hukum internasional juga, ” kata Paul dalam pernyataannya di sebuah wawancara dengan Russia Today ketika memberikan jawaban atas pertanyaan tentang legalitas kampanye militer pimpinan AS yang baru terhadap kelompok IS di Suriah dan Irak.
“Saya akan mengatakan seluruh kekacauan dimana kita telah terlibat di Timur Tengah secara teknis adalah ilegal karena AS memulai perang padahal kami belum menyatakan perang,” tambahnya.
Mantan anggota Kongres Amerika itu mengatakan ia yakin segala sesuatu yang dilakukan Washington baik di Irak maupun Suriah “akan meningkatkan kekerasan.”
“Mengapa negara yang 6.000 mil jauhnya, yang telah melakukan agitasi begitu lama, menjadi negara yang akan membawa semua negara lain bersama-sama dan mengatur peperangan?”
Paulus menambahkan bahwa militer AS kini melakukan pengeboman dengan senjata yang sama yang lain dikirim untuk militan melawan pemerintah Suriah. Dia menambahkan bahwa Amerika mendukung perang baru di Timur Tengah karena ketakutan yang mereka bangkitkan.
“Mereka harus membangkitkan rasa takut dan orang-orang harus takut dan benci. Mereka melakukan ini sebelum Perang Teluk Persia dan Perang Irak dan semua hal mengerikan yang terjadi. ”
Dia menyimpulkan bahwa semua perang ini terjadi “karena beberapa orang ingin menjual senjata.” (presstv.ir, 28/9/2014)