Demokrasi Bukan Solusi, Aktivis Mahasiswi Muslimah Yogyakarta Sepakat Perjuangkan Islam
HTI Press. Yogyakarta. Ahad, 21 September 2014. Forum Aktivis Mahasiswa (AKTIF) DIY yang ke-13 yang diselenggarakan oleh Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia DIY ini mengangkat tema “Refleksi Pilpres 2014; Akankah Membawa Perubahan Hakiki?”. Hadir aktivis mahasiswi dari berbagai kampus di Yogyakarta.
Di awal acara diputar sebuah video tentang realita pra dan pasca pilpres. Setelah itu dibuka forum diskusi yang diikuti peserta dengan antusias. Diskusi ini banyak membicarakan tentang demokrasi dan apakah demokrasi mampu mensejahterakan serta komparasinya dengan Khilafah, sistem pemerintahan dalam islam.
Para aktivis mengungkapkan bahwa demokrasi tidak mampu menyejahterakan karena dia adalah sistem buatan manusia yang terbatas. Amrina, mahasiswa Psikologi UGM menyatakan bahwa demokrasi dengan asas kedaulatan di tangan rakyat berpotensi untuk menyimpang. “Kedaulatan di tangan rakyat. Padahal manusia memiliki keterbatasan. Manusia punya potensi untuk tergiur oleh harta benda”, ungkapnya kepada para peserta diskusi yang lain. Dia juga menambahkan bahwa demokrasi bukanlah solusi bagi kita karena kita ini makhluk Allah sehingga harus diatur oleh Allah, bukan manusia itu sendiri.
“Islam itu agama dan ideologi yang wajib diterapkan di tengah-tengah umat. Kita sudah membuktikan pada penerapannya di masa lalu. Sejarah mencatat ketika Islam mengatur dalam aspek ekonomi maka kesejahteraan dapat dirasakan oleh masyarakat”, jelas Desi, mahasiswi STEI HAMFARA.
Ahsani Rahmi S.Si sebagai moderator dalam diskusi kali ini menambahkan bahwa dalam Khilafah itu kebijakannya bersumber dari syariah. Islam itu detail dalam aturannya. Jika khalifah tidak berpegang teguh pada tsaqofah islam nanti ada struktur dalam Khilafah yang akan mengontrol jika terjadi penyimpangan oleh khalifah.
Peserta lain dari UGM, Sheila Rahmawati mengajak para aktivis untuk menyadarkan umat agar umat menginginkan penerapan Islam dalam kehidupan, namun sebelumnya kita harus mengkaji Islam terlebih dahulu agar kita lebih mengerti tentang Islam. Dia mengajak kawan-kawannya sesama aktivis mahasiswa untuk memperjuangkan Islam. “Islam itu sangat memanusiakan manusia. Mari berjuang untuknya”, tegasnya mengajak para peserta yang hadir. [Sayyidah].