HTI Press, Gorontalo.Mahasiswa dengan segala potensinya harus digunakan untuk memperjuangkan tegaknya khilafah. Demikian seruan Usman, mahasiswa IAIN Sultan Amai Gorontalo mengawali orasi dalam International Congress of Muslim Students (ICMS) 2014 Gorontalo, Ahad (19/10) di Taman Simpang Lima Telaga.
Di hadapan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Gorontalo, antara lain UNG, IAIN Sultan Amai, dan Politeknik Gorontalo, Usman mengungkapkan bahwa demokrasi hanya menghasilkan pemerintahan yang korup dan khianat. “Demokrasi hanya melahirkan penguasa-penguasa yang tidak pro terhadap rakyat dan mereka lebih mementingkan isi perut mereka”, tegasnya.
Orasi selanjutnya diserukan oleh Ibrahim Naki, mahasiswa Politeknik Gorontalo yang mengungkapkan bahwa sistem ekonomi liberal hanya akan menyengsarakan rakyat dan khilafah lah yang akan mewujudkan sistem ekonomi yang menyejahterakan rakyat. Disambung orasi berikutnya oleh mahasiswa UNG, Ahmad Basari yang menyampaikan gambaran tentang peradaban khilafah yang mulia dan agung selama 13 abad. Orasi terakhir disampaikan oleh Ketua Gema Pembebasan Gorontalo, Komarudin. Dalam orasinya, ia mengajak para mahasiswa menyatukan visi dan tujuan untuk menegakkan syariah dan khilafah.
Untuk membangkitkan semangat perjuangan mahasiswa dalam acara ini juga dibacakan puisi perjuangan. Selain itu, teriakan yel-yel turut menambah semangat di tengah terik panas matahari. “Khilafah…khilafah janji Allah… Khilafah…kan tegak segera”, begitulah yel-yel mahasiswa.
Di penghujung acara Dr. Abdul Manaf dari DPD 2 HTI Kota Gorontalo menyampaikan pidato politik di hadapan para mahasiswa. Dalam pidatonya ia menyampaikan bahwa khilafah merupakan solusi dan harapan bagi kita dan demokrasi tidak memberikan apa-apa kecuali segudang permasalahan. “Berharap kepada demokrasi merupakan harapan semu yang tidak akan menghasilkan kebaikan sedikitpun” tegasnya.
Di akhir kongres ini dibacakan resolusi mahasiswa untuk rezim Jokowi-JK. Dalam resolusi tersebut mahasiswa menuntut kepada Jokowi-JK untuk menghentikan praktik demokrasi dan menggantinya dengan sistem Islam. Selain itu juga menuntut untuk segera menghentikan dominasi asing, pinjaman luar negeri dan hutang ribawi yang jelas haram, mengalihkan investasi dari sektor non riil kepada sektor riil, melarang segala bentuk pergaulan bebas, pornografi dan pornoaksi serta mewujudkan sistem pendidikan dan budaya yang Islami. [] MI Gorontalo