HTI Press, Bandung – Ujungberung Kota Bandung disapa oleh Kajian Islam Remaja Kota Bandung. Sebuah persembahan dari Lajnah Dakwah Sekolah HTI Kota Bandung untuk remaja Ujungberung ini mengangkat tema “Raih Prestasi, Bukan Sensasi” pada ahad (19/10) di Masjid At Taqwa, Jalan Golf Selatan 1 Komplek Bina Warga.
Para peserta sudah memadati masjid sejak pagi dan beberapa pembina rohis pun ikut menghadiri. Berbekal semangat yang tinggi, para peserta melangkahkan kaki menuju serunya Kajian Islam Remaja di pagi hari.
Hadir sebagai pembicara, Aif Saiful Ma’ruf, Pengurus KIR Kota bandung. Dengan gaya enerjiknya, Aif mengajak peserta menuju perjalanan yang menyenangkan. Canda dan senyum silih berganti menghiasi suasana acara. Dalam penyampaiannya ia menyampaikan tiga jenis kekuatan dorongan manusia melakukan sesuatu. Pertama, dorongan materi. Sebuah dorongan yang diakibatkan karena adanya suatu materi yang bisa didapat ketika melakukan sesuatu. Dorongan ini sangat lemah, sebab jika suatu materi itu sudah didapat atau ketika kita melakukan sesuatu tetapi tidak mendapatkan suatu materi, maka semangat kita akan mudah luntur. Kita tidak layak menjadikan dorongan ini sebagai dorongan kita untuk berprestasi.
Kedua, dorongan emosional. Dorongan ini lebih kuat dari dorongan materi, namun masih lemah. Sebab jika emosional yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu, maka akan muda luntur semangatnya. Setelah tidak ada yang memuji dan menghargai apa yang dilakukan, pasti akan berhenti.
Ketiga, dorongan spiritual. Dorongan ini didasarkan pada ketaatan kepada Allah Swt. seseorang melakukan atau tidak melakukan sesuatu atas dasar perintah dan larangan Allah Swt. “Kita menyaksikan betapa dahsyatnya dorongan ini sehingga bisa membuat Bilal bin Rabbah untuk tetap mempertahankan keislamannya meski disiksa di tengah padang pasir yang tandus” tandasnya. Seandainya bukan dorongan spiritual yang ada pada diri Bilal bin Rabbah, nisacaya dia tidak akan mampu. Sungguh, betapa luar biasanya dorongan spiritual. Dorongan inilah yang paling kuat dan tidak akan terkalahkan, maka kita harus menjadikannya sebagai satu-satunya dorongan untuk melakukan sesuatu.
“Ingat, kuncinya adalah Bunga Dakwah; Buku, Ngaji dan Dakwah. Seorang muslim itu harus berprestasi di dunia dan di ahirat. Kenapa? Karena kita adalah orang istimewa, maka hanya layak melakukan hal-hal yang istimewa dan berprestasi adalah salah satu ciri orang istimewa” tambahnya lagi.
Di akhir acara peserta menyatakan antusiasnya untuk mempunyai jadwal kajian intensif 2 jam perminggu. Hal ini semata demi ingin meraih prestasi dunia dan akhirat. Acara diakhiri dengan ramah tamah dan foto bersama. [] MI HTI Bandung