HTI Press, Ternate. Di hadapan sekitar 1000 mahasiswa, Ketua DPP Hizbut Tahrir Indonesia Rokhmat S Labib menjelaskan pertentangan Islam dan demokrasi secara akidah.
“Islam menjadikan Allah SWT sebagai satu-satunya Tuhan dan pembuat hukum, sementara demokrasi melalui lembaga legislatifnya telah menjadikan manusia sebagi pembuat hukum atau dengan kata lain memper-tuhan-kan manusia!” tegasnya dalam kongres mahasiswa Indonesia Congress of Muslim Students (ICMS) 2014, Sabtu (25/10) di Taman Nukila Ternate.
Rokhmat juga mengutip pendapat para ulama yang membagi hukum menjadi hukum Islam dan hukum jahiliyah. Jika demokrasi tidak bersumber dari Islam dan bertentangan dengan Islam maka itulah hukum jahiliyah. “Bagi mahasiswa Muslim tentu Islam menjadi pilihan bukan yang lain!” pungkasnya.
Selain mahasiswa dari berbagai kampus di Kota Ternate, Tidore dan Kepulauan, dalam kongres yang bertema We Need Khilafah not Democracy and Liberal Capitalism hadir pula beberapa tokoh masyarakat. Di antaranya adalah: Dekan Fakultas Pertanian Unkhair; Ketua Prodi Kehutanan Fakultas Pertanian Unkhair dan Ketua MUI Kota Ternate. , dalam sambutannya mengajak mahasiswa untuk bersatu serta mengevaluasi diri agar senantiasa bertindak secara benar dengan pikiran tidak hanya dengan otot, sebab mahasiswa yang baik adalah mahasiswa yang bermanfaat bagi yang lain.[]Muhammad Shiddiq/Joy