Indonesia Congress of Muslim Students (ICMS), Tugu Muda Semarang
HTI Press. Semarang, Ahad 19/10/2014. Acara yang dihadiri sekitar 500 Mahasiswa dari seluruh penjuru Jawa tengah ini mengangkat tema “we Need Khilafah Not Democracy” dilaksanakan outdoor dan di mulai tepat pukul 8.30 WIB.
Diawali dengan pembacaan Ayat Al Qur’an Surat al Maidah ayat 48-50 oleh Akhi Mausul dari Universitas Sultan Agung Semarang, dan sambutan dari Ketua ICMS Akhi Taufiqurrahman.
Pembacaan orasi pertama oleh perwakilaan (Mahasiswa Semarang) Akhi Mulyadin yang membawakan orasinya dengan tema : “Khilafah: Kepemimpinan yang adil menggantikan penguasa demokrasi yang khianat dan korup”. Saat ini banyak orang mengganggap bahwa politik itu kotor, namun sejatinya tidak, karena adanya penerapan sistem demokrasi yang menempatkan suara rakyat sebagai suara Tuhan.
Perwakilan (Mahasiswa Purworejo)) Akhi Dhika menympaikan orasi kedua, dengan tema “Khilafah wujudkan sistem ekonomi mensejahterakan rakyat, tinggalkan sistem ekonomi liberal yang menyengsarakan rakyat” . Indonesia semakin tersoek-seok , miskin dan sengsara akibat diterapkan sistem ekonomi Liberalisme yang dimulai dengan adanya konferensi meja bundar sehingga kini kita sengsara. Modal asing menjadi bahan bakar utama setiap rezim yang berkuasa di Negeri ini. 70% pendapatan Indonesia bersumber dari pajak padahal Indonesia memiliki SDA yang melimpah namun ternyata hanya dimiiki penguasa dan pemilik modal saja, sebagaimana Freeport padahal ini adalah tanah milik Indonesia bukan Amerika. Maka mutlak keberadaan suatu gerakan politik untuk mengubahnya. Pengganti dari semua itu adalah sistem Khilafah yang dapat menjamin pemerataan kesejahteraan bagi seluruh umat dengan 3 prinsip yaitu pembagian kepemilikan, pengelolaan kepemilikan dan distribusi. Orator mengajak agar masyarakat dan rakyat Indonesia untuk menyambut Revolusi besar menuju tegaknya Khilafah.
Orasi Ketiga disampaikan oleh Perwakilan (Mahasiswa Semarang) Akhi Saifurrijal (UNDIP) dengan tema:“Khilafah mewujudkan peradaban mulia dan agung selama 1400 tahun”. Dalam orasinya Ia menyampaikan bahwa Islam diturunkan di muka bumi ini sebagai agama pembebas dimana dahulu bangsa arab sebagai bangsa yang jahiliyah dan terpuruk dan ketika Islam datang maka bangsa Arab mampu menguasai ¾ dunia. Disinilah sejarah membuktikan bahwa Islam mampu memimpin dunia. Islam juaga sangat memuliakan perempuan ketika masa itu perempuan dinistakan, juaga ketika Islam diterapkan bagaimana teknologi sangat berkembang pesat. Kemajuan peradaban Islm ini tentu saja menjadi ancaman bagi para pendengki seperti saat ini, ketika Islam hendak bangkit, Kaum muslim disesatkan dengan ide liberalisme dan sekulerisme yang menjadikan seolah kaum muslim bebas untuk berbuat tanpa aturan Allah SWT. Oleh karena itu itulah Ia menegaskan bahwa keberadaan para Mahasiswa dalam acara ini adalah untuk menjatuhkan demokrasi.
Acara berjalan dengan tertib hingga tampilan orator yang keempat, akhi Septian, Perwakilan (Mahasiswa Semarang) dengan tema “Tegaknya Khilafah melahirkan generasi terbaik abad ini”. Keberadaan para peserta ICMS saat ini sedang memperjuangkan agama Allah. Di bawah kibaran bendera Laa Ilaha Ilallah para mahasiswa berjuang. Bahwa mahasiswa akan berjuang sampai titik darah penghabisan untuk menumbangkan demokrasi. Demokrasi adalah sistem kosong, karena nilai dalam demokrasi hanya kesepakatan berdasar suara mayoritas dan bukan karena Allah. Bukankah seharusnya sebagai seorang muslim kita begitu percaya pada Al Qur’an yang telah mengatur seluruh aspek kehidupan. Namun banyak hukum-hukum al Qur’an semakin banyak yang tercampakkan dalam demokrasi. Oleh karena itu saatnya Khilafah menggantikan sistem bobrok demokrasi dan sistem ekonomi liberal ini. Al Ummah turid Khilafah Islamiyah.
Acara juga di isi dengan testimoni dukungan dari beberapa mahasiswa dan mahasiswi dari perwakilan universitas yang ada di Jawa Tengah dan juga orasi intelektual oleh Ust. Khoirul Anam, Msi (dosen UNDIP) serta Pidato Politik yang disampaikan oleh Ust. Ir. Abdullah IAR (ketua DPD I HTI Jateng). Dan diakhiri dengan pembacaan Resolusi Mahasiswa Islam Indonesia Untuk Rezim Jokowi –JK oleh Akhi Ezu Fatrin.
mantaps, lanjutkan !