PERNYATAAN MUSLIMAH HIZBUT TAHRIR INDONESIA “Mubalighah Bersama Umat Wajib Menyadari Bahaya Globalisasi dan Pasar Bebas“
Nomor: 70/PN/10/14 Jakarta, 25 Oktober 2014/1 Muharram 1436 H
PERNYATAAN MUSLIMAH HIZBUT TAHRIR INDONESIA
“Mubalighah Bersama Umat Wajib Menyadari Bahaya Globalisasi dan Pasar Bebas“
Salah satu tanggung jawab penting mubalighah adalah membangun kesadaran politik umat (wa’yu siyasi). Yaitu kesadaran umat tentang bagaimana mereka memelihara urusannya dengan syariat Islam. Karenanya mubalighah harus senantiasa menuntun umat untuk menyikapi berbagai perkembangan kondisi politik, ekonomi dan sosial dengan panduan syariat Islam. Salah satunya menyikapi segera berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). MEA adalah wujud Pasar Bebas di kawasan ASEAN.
Hendaklah disadari bahwa Pasar Bebas ASEAN (MEA) dan semisalnya tidak akan pernah mengentaskan kemiskinan negeri-negeri muslim seperti Indonesia. Sebaliknya justru akan memperluas pintu penjajahan ekonomi dan politik negara-negara Barat kapitalis. Di dalam kitab Al-Hamlah Al-Amirikiyah li Al-Qadha` ‘Ala Al-Islam (Serangan Amerika untuk Menghancurkan Islam) Hizbut Tahrir menjelaskan bahwa Pasar Bebas adalah satu dari empat konsep yang dijajakan Amerika untuk menyerang Islam, selain demokrasi, pluralisme dan HAM. Sedangkan dalam kitab Mafahim Khathirah li Dharb Al-Islam wa Tarkiz Al-Hadharah Al-Gharbiyah (Persepsi-Persepsi Berbahaya Untuk Menghantam Islam dan Mengokohkan Peradaban Barat), globalisasi dengan pasar bebas sebagai alatnya disebut sebagai konsep berbahaya yang digunakan Barat untuk menyerang Islam dan umat Islam.
Sesungguhnya Pasar Bebas adalah penjajahan model baru yang diharamkan dalam Islam, karena Allah SWT tidak membenarkan adanya kondisi dominasi kaum kafir atas kaum muslimin, sebagaimana firman Allah SWT :
“Dan Allah sekali-kali tidak akan memberi jalan kepada orang-orang kafir untuk menguasai orang-orang yang beriman.” (QS An-Nisaa` [4] : 141).
Melalui Liqa’ Muharam Mubalighah 1436 H, Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia menyeru mubalighah agar membimbing umat untuk menyadari:
- Pasar Bebas ASEAN (MEA) hanyalah menghasilkan kerugian bagi bangsa ini. Indonesia akan menjadi negara besar yang kehilangan pasar, karena dimanfaatkan negara-negara lain. Ingatlah sudah ratusan ribu keluarga Indonesia merasakan dampak buruk perdagangan bebas setelah ribuan industri dalam negeri gulung tikar dan mem-PHK-kan para pekerjanya. Kondisi ini semestinya menjadi penegas bahwa pasar bebas tidak akan mengatasi kemiskinan tapi malah menghancurkan ekonomi keluarga dan bangsa.
- Pasar Bebas ASEAN (MEA) akan meningkatkan kesengsaraan bagi jutaan perempuan Indonesia. Selama ini mereka telah terjun ke dunia kerja dalam kondisi rawan eksploitasi dan pelecehan akibat kemiskinan yang mendera. MEA memaksa kaum perempuan semakin banyak terlibat di dunia kerja untuk membantu ekonomi keluarganya. Hal ini akan memperbesar jumlah perempuan yang dieksploitasi dan kesulitan melaksanakan fungsi utamanya sebagai pendidik generasi. Akibatnya akan semakin banyak muncul persoalan kehancuran keluarga dan berujung pada kehancuran masa depan generasi.
- Sebagai bagian dari program globalisasi, MEA juga akan memuluskan penjajahan budaya Barat dan melunturkan nilai-nilai agama. Perilaku yang dilarang agama seperti seks bebas, legalisasi aborsi, homoseksual dan lesbianisme akan menjadi budaya yang diterima di tengah masyarakat. Na’udzu billahi
Hendaknya semua komponen umat menyadari dan bersungguh-sungguh berjuang untuk menuntaskan problem kemiskinan dengan menghapus sistem kapitalisme yang menjadi sumber masalah dan menggantinya dengan sistem Islam dan Khilafah Islamiyah yang mampu mewujudkan kesejahteraan, kemajuan dan pemberdayaan yang hakiki.
Juru Bicara Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia
Iffah Ainur Rochmah
HP : +628111131924
Email: iffahrochmah@gmail.com