Sebuah video beredar berisi tentang pembunuhan seorang laki-laki oleh organisasi tertentu. Kemudian insiden itu dinilainya sebagai aksi terorisme yang menjadi misi dibentuknya kelompok-kelompok Islam. Sehingga itu menjadi alasan untuk mengirim pasukan dan para pilot. Bahkan ada pihak di PBB yang menyerukan agar melakukan “perang global”. Sementara ratusan ribu warga sipil yang dibantai, serta jutaan terluka dan diusir hanya menjadi masalah yang diperdebatkan!
Dengan logika ini, kekuatan kolonial memperlakukan apa yang terjadi di tanah Syam. Dan dengan tolok ukur ini, kekuatan kolonial menilai kejahatan rezim Suriah, yang baru-baru ini membantai puluhan perempuan dan anak-anak pengungsi di pedesaan selatan Idlib dengan tong-tong berisi bahan peledak. Dengan demikian, istilah terorisme ini dibikin oleh Amerika sesuai dengan kebutuhannya, diberikan pada siapa saja yang dikehendaki, dan disembunyikan dari siapa saja yang dikehendaki!
Semua ini menunjukkan fakta-fakta yang tidak diragukan lagi bahwa klaim kekuatan kolonial adalah dusta dan palsu. Klaim itu sebenarnya dirancang oleh mereka untuk mencegah tegaknya kembali Khilafah, dan untuk memperkuat pengaruh kolonialismenya. Sehingga selain darinya hanyalah klaim dan penyesatan (pal-tahrir.info, 30/10/2014).