Pemerintah Cina memberlakukan aturan di sekolah-sekolah negeri jajahannya, Turkistan Timur yang berpenduduk mayoritas Muslim, yang berupa larangan praktek-praktek keagamaan di rumah.
Surat kabar berbahasa Inggris dan dekat dengan Partai Komunis Cina, “Global Times” menulis bahwa para pemimpin lembaga, yang meliputi lebih dari dua ribu TK, sekolah dasar dan sekolah menengah di Qasqar, China barat. Mereka bertemu atas permintaan pemerintah Cina, yang membuat mereka menandatangani perjanjian “untuk melindungi sekolah dari infiltrasi agama”.
Surat kabar itu menambahkan, tanpa menyebutkan Islam secara terbuka, dimana ia mengutip dari seorang pejabat Dinas Pendidikan di Qasqar, kota terbesar kedua Turkistan Timur, bahwa para anggota Partai Komunis Cina, guru dan anak-anak di bawah usia delapan belas tahun “tidak boleh melakukan praktek-praktek keagamaan, baik di sekolah atau di rumah.”
Di Turkistan Timur tinggal lebih dari sepuluh juta kaum Muslim, merupakan komunitas terbesar, berasal dari etnis Uighur, yang berbahasa Turki, dimana ribuan dari mereka telah terbunuh dalam konflik dengan pemerintah Cina, dalam perjuangan untuk kemerdekaan dan menyingkirkan pendudukan Cina.(islammemo.cc, 31/10/2014)