Laporan UNICEF Bukti Ketidakmampuan Kapitalisme Beri Perlindungan bagi Anak-Anak

Berita dan Komentar

Berita:

UNICEF UK baru saja merilis sebuah laporan yang menyatakan bahwa setiap lima menit terdapat satu orang anak yang tewas akibat kekerasan di dunia, dinyatakan pula  bahwa sebagian besar kasus itu terjadi di luar zona perang. Tujuan laporan ini adalah untuk merumuskan target baru untuk mengakhiri segala bentuk kekerasan, yang mereka sebut sebagai “epidemi” global – pada tahun 2030.

Komentar:

Membuat daftar berbagai jenis fakta selalu menjadi cara lembaga kapitalis sekuler untuk menampilkan diri mereka penting dan filantropis, karena laporan-laporan mereka hanya melayani para politisi kapitalis untuk menemukan pernyataan baru untuk tujuan politik mereka.

Ketidakadilan, pembunuhan, dan penyiksaan yang dialami oleh anak-anak Muslim di seluruh dunia adalah AKIBAT dari dukungan kaum imperialis kapitalis terhadap rezim lalim di Suriah, pendudukan Palestina, Myanmar, Republik Afrika Tengah dan masih banyak lagi MELALUI kebijakan egois mereka. Pada saat yang sama, semakin banyak anak-anak di negara-negara Barat menghadapi kekejaman yang sama karena sistem kapitalis liberal yang menyebarkan segala macam kebebasan dan membiarkan pelampiasan sebebas mungkin bagi nafsu dan keinginan primitif. Dilema yang muncul di sini adalah di satu sisi sistem kapitalis tidak memiliki nilai yang lebih luhur yang dapat mengubah manusia dari sekadar dikendalikan naluri menuju pribadi intelektual bersih dan bermartabat, di sisi lain sistem sekuler itu sendiri juga tidak mengizinkan adanya larangan atau pembatasan yang jelas, yaitu perndangan dan sanksi yang berat, yang akan secara ketat mencegah perilaku kebinatangan. Hal ini karena bentuk pembatasan yang jelas atau hukuman yang berat merupakan suatu inkonsistensi yang bertentangan dengan nilai-nilai dasar sistem Kapitalis itu sendiri.

Lebih dari 15.000 anak telah tewas oleh rezim Assad di Suriah dalam waktu hampir 4 tahun terakhir. Lebih dari 490 anak-anak tewas di Gaza pada musim panas ini. Selama beberapa hari terakhir lebih dari 3 anak-anak Palestina dibunuh oleh penduduk Israel, dan belum lagi apa yang telah dan masih harus disaksikan oleh anak-anak di wilayah-wilayah ini. Di Barat anak-anak juga menderita, bukan akibat pedang, tapi akibat perdagangan manusia, pemerkosaan, intimidasi, kekerasan dalam rumah tangga, kejahatan kekerasan, dan banyak lagi. Laporan tersebut menunjukkan bahwa anak-anak di seluruh dunia, dari setiap ras, agama, kelas, dan bangsa menghadapi kekerasan dalam kehidupan sehari-hari mereka. Urbanisasi yang cepat, pengangguran pemuda dan kesenjangan yang meningkat juga turut disalahkan sebagai faktor yang meningkatkan resiko kekerasan terhadap anak. Akan tetapi hal yang lebih mencolok adalah pernyataan bahwa saat ini tidak ada bangsa yang mampu menyediakan perlindungan penuh yang dibutuhkan anak-anak. Pernyataan ini hanya diakhiri dengan tuntutan untuk mengakhiri segala bentuk kekerasan terhadap anak pada tahun 2030.

Sekilas tahun 2030 tampaknya sangat jauh. Padahal realitasnya adalah Barat dan lembaga-lembaganya tidak pernah mampu untuk memecahkan masalah umat manusia sepanjang sejarah mereka, baik untuk tanah yang mereka jajah atau untuk negeri mereka sendiri. Lebih dari 100 tahun penerapan demokrasi tidak dapat menghapus penindasan dari bagian masyarakat mana pun.Sebaliknya, situasi umat manusia yang paling rentan malah kian buruk.

Sebuah solusi yang jelas untuk semua masalah manusia hanya dapat disediakan oleh satu-satunya Pencipta semesta alam yang Esa, Allah (swt). Islam telah terbukti menjadi kunci bagi umat manusia untuk keluar dari kesengsaraan menuju kedamaian dan ketentraman sejati sejak pertama kalinya diterapkan oleh Muhammad (saw), Rasulullah (swt). Perdamaian dan ketentraman itu terasa di setiap bagian dunia yang dimasuki Islam selama lebih dari 1300 tahun.

Sudah saatnya manusia mengevaluasi kembali nilai-nilai, metode, tujuan dan prestasi yang kapitalisme berikan dan membandingkannya secara tulus dan jujur dengan Islam dan yang dijanjikannya

 

Ditulis untuk Kantor Media Pusat Hizb ut Tahrir

Oleh Umm Khalid

Anggota Kantor Media Pusat Hizb ut Tahrir

unicef

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*