Hizbut Tahrir Indonesia Melanjutkan Kehidupan Islam
Dalam video upacara pernikahan kaum homoseks itu terlihat perayaan dengan penuh senyum, pelukan hangat dan teriakan keras.
Namun, jaksa Mesir memandang hal itu sebagai hal “memalukan, disesalkan dan mengundang murka Allah” dan “upacara setan”.
Orang-orang yang ada dalam video itu akan menghadapi tiga tahun masa hukuman percobaan setelah dilepaskan. Demikian menurut media milik Pemerintah, Ahram Online.
Video sekitar 1 menit yang diambil di atas kapal di Sungai Nil itu menunjukkan beberapa pria berpakaian rapi. Salah satunya menarik keluar cincin dan menyelipkan cincin itu ke jari pria lain. Keduanya lalu berpelukan dan berangkulan. Semua orang lain di atas kapal itu berteriak gembira di sekitar mereka. Ada kue dengan dua boneka kecil pria di atasnya.
Video itu beredar setelah di-posting online.
Pada awal September, para tersangka ditahan sebagai bagian dari penyelidikan yang diperintahkan oleh Jaksa Agung Hisham Barakat. Mereka diduga menyiarkan rekaman yang “melanggar kesopanan publik.” Kantor Kejaksaan menuduh orang-orang itu “berpesta pora” dan “merusak moral publik” karena terlibat dalam apa yang digambarkan sebagai pernikahan sesama jenis.
Kedelapan tersangka – yang menghadiri acara pernikahan pasangan laki-laki yang diduga ada di video – tidak muncul untuk pemeriksaan fisik. Demikian menurut laporan tersebut.
Seorang pria dalam video tersebut telah membantah, dalam sebuah wawancara dengan TV swasta Rotana Masriya, hal itu sebagai perkawinan antara dua orang. Sebaliknya, dia mengklaim bahwa mereka mengadakan pesta ulang tahun untuk seorang teman dan memberi dia sebuah cincin perak sebagai hadiah.
Tidak ada hukum eksplisit terhadap hubungan sesama jenis di Mesir. Namun, undang-undang lain – seperti UU melawan “tindakan memalukan di depan umum”- telah digunakan dalam beberapa tahun terakhir untuk menangkap dan mengadili para pria gay dalam beberapa tahun terakhir. Demikian yang dilaporkan oleh Ahram Online.
Ada empat orang dijatuhi hukuman penjara pada bulan April untuk kasus moralitas yang sama. Pada tahun 2001, Mesir menangkap lebih dari 50 orang dalam razia di sebuah klub malam gay di atas kapal Queen. (CNN, 2/11/2014)
