Pesan Penting Mahasiswa Islam Indonesia

Pesan Penting Mahasiswa Islam Indonesia

We Need Khilafah, Not Democracy and Liberal Capitalism”, (Kami Membutuhkan Khilafah bukan Demokrasi dan Kapitalisme Liberal). Inilah pesan penting yang diserukan mahasiswa Muslim seluruh Indonesia dalam Indonesia Congress of Muslim Students (ICMS) 2014 . Event Akbar yang digelar di kota-kota besar seluruh Indonesia dengan puncaknya pada Ahad 2 November 2014 di depan Istana Negara Jakarta, alhamdulillah berlangsung sukses.

Inilah mainstream baru perjuangan ideologis mahasiswa Indonesia. Setelah ambruknya sosialisme dan krisis akut kapitalisme yang menyengsarakan dunia , Islam menjadi pilihan satu-satunya perjuangan mahasiswa Indonesia. Tentu saja dengan seruan yang jelas menegakkan khilafah dan menolak sistem Kapitalisme berikut sistem politik demokrasi liberalnya.

Tuntutan ini tentu saja bukan tanpa alasan. Secara i’tiqadhi (keimanan), sudah seharusnya mahasiswa Muslim berjuang atas dasar akidah Islam bukan yang lain. Penerapan syariah Islam secara totalitas dalam naungan Khilafah Islam merupakan tuntutan keimanan ini. Inilah yang wajib dipilih dan diperjuangkan, bukan yang lain.

Inilah garis perjuangan yang dilakukan Rasulullah SAW, menyerukan umat manusia untuk tunduk semata-mata kepada Allah SWT. Tunduk secara totalitas terikat pada aturan Allah SWT. Perjuangan yang mendorong Rasulullah SAW untuk mendapatkan kekuasaan (al sulthan). Sebab, tanpa kekuasaan, mustahil hukum-hukum Allah SWT bisa diterapkan secara totalitas, keamanan kaum Muslim bisa dijaga, dan kesejahteraan umat bisa diraih.

Kewajiban penegakan khilafah ini, tidak ada satupun yang bisa mengganggu-gugat keabsahannya secara syar’i. Kecuali orang-orang yang sudah mabuk dengan tawaran kekuasaan dan harta sistem kufur kapitalisme yang hina. Menggugat kewajiban khilafah seperti menyoal kewajiban shalat lima waktu. Para sahabat, para imam madzhab, para ulama mu’tabar telah bersepakat tentang kewajiban ini.

Kita bisa melihat salah satunya dari pandangan Imam Ibnu Hajar Al Asqalani (w. 852 H) dalam kitab Fathul Bari yang berkata, ”Dan mereka [para ulama] telah sepakat bahwa wajib hukumnya mengangkat seorang khalifah dan bahwa kewajiban itu adalah berdasarkan syara’ bukan akal.”

Hal yang sama ditegaskan Syeikh Abdurrahman Al Jaziri (w. 1360 H) dalam kitab Al Fiqh ‘Ala Al Madzahib Al Arba’ah berkata: ”Telah sepakat para Imam [Yang Empat] bahwa Imamah (Khilafah) adalah fardhu; dan bahwa tak boleh tidak kaum Muslimin harus mempunyai seorang Imam yang menegakkan syiar-syiar agama dan melindungi orang-orang yang dizhalimi dari orang-orang zhalim; dan bahwa tak boleh kaum Muslimin pada waktu yang sama di seluruh dunia mempunyai dua Imam, baik keduanya sepakat maupun bertentangan.”

Intinya, dengan Khilafah Islam tiga kewajiban penting agama ini bisa diwujudkan. Pertama, persatuan umat Islam (wihdatul ummah) atas dasar al ukhuwah al islamiyah. Kedua, kewajiban penerapan seluruh syariah Islam. Dan yang ketiga adalah kewajiban dakwah Islam untuk menyebarluaskan Islam keseluruh penjuru dunia.

Secara realita, kenapa mahasiswa Islam dalam ICMS 2014 ini menuntut penegakan khilafah dan meyerukan untuk mencampakkan sistem kapitalisme liberal ke tong sampah peradaban, juga sangat kuat. Dalam resolusi yang ditujukan untuk rezim baru Jokowi-JK hal ini dijelaskan secara gamblang. Disebutkan, meski sudah merdeka hampir 70 tahun lamanya, sejak diproklamasikan pada 17 Agustus 1945, negara ini belum juga mampu mewujudkan cita-cita proklamasinya: melindungi segenap tumpah darah serta mencerdaskan dan mensejahterakan seluruh rakyat. Rezim sudah berulang berganti, sejak era Orde Lama hingga Orde Reformasi. cita-cita tersebut tak kunjung bisa diwujudkan.

Negeri ini justru tak henti dibelit berbagai persoalan yang seolah tak bertepi: kemiskinan dan kesenjangan, kerusakan moral, korupsi, ancaman disintegrasi, makin menguatnya cengkeraman kapitalisme global dan sebagainya.

Dalam resolusi mahasiwa Muslim tersebut ditegaskan pangkal penyebabnya. Semuanya ini terjadi karena satu sebab utama, yakni negeri yang rakyatnya mayoritas Muslim ini mencampakkan Islam, baik dari aspek akidah maupun syariah, dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Sebaliknya, seluruh rezim yang berkuasa di negeri ini, mengambil dan menerapkan sistem dan ideologi sekuler. Inilah yang menjadi biang biang dari segala keterpurukan dan krisis multidimensi.

Karena itu, kita perlu menguatkan tuntutan mahasiswa ini. Termasuk tidak menunda-menunda lagi terlibat dalam perjuangan besar ini, menegakkkan Khilafah Islam yang akan menerapkan syariah Islam secara totalitas. Inilah satu-satunya jalan untuk membebaskan negeri ini dari neo-imperialisme dan krisis multidimensi. Diam dari kebenaran dan tidak terlibat dalam perjuangan ini adalah dosa besar seperti syaitun akhras (setan bisu).

Yakinilah janji Allah SWT, bahwa keberkahan akan dilimpahkan kepada negeri yang penduduknya benar-benar beriman dan bertakwa dengan jalan menerapkan syariah secara kaffah di bawah naungan khilafah: “Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri tersebut beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (QS Al-A’raf: 96). Selamat dan sukses untuk mahasiwa Muslim Indonesia, selamat bergabung dan berjuang ikhlas tanpa kenal lelah dalam proyek besar umat untuk meraih surga-Nya Allah SWT! Allahu Akbar! [] Farid Wadjdi

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*