Sejumlah media melaporkan berita tentang pelanggaran dan serangan orang-orang Yahudi terhadap Masjid Al-Aqsa, kegelisahan sikap dunia, dan sejumlah demonstrasi massa di ibukota beberapa negara Arab (Aljazeera, 8/11).
Sementara, pada saat yang sama, media-media ini tidak mempublikasikan berita tentang Irak, Syam, Yaman dan negeri-negeri kaum Muslim lainnya yang tengah mengalami pemboman, pembunuhan, penghancuran rumah-rumah dan penistaan.
– Serangan serangan koalisi internasional terus menghantam Mosul (Aljazeera, 8/11).
– Helikopter rezim Suriah menjatuhkan empat tong berisi bahan peledak di Aleppo (Jaringan Berita Syam, 8/11).
– Jatuhnya puluhan korban meninggal dan terluka di Yaman (Surat Kabar Al-Fajr).
Ini berarti bahwa potret umat Islam masih jauh dari kebaikan yang disebutkan oleh ayat tersebut. Umat Islam tidak lagi menjadi umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, karena kebaikannya mensyaratkan apa yang disebutkan oleh ayat itu. Sehingga dimensi ini seharusya memotivasi semua orang yang beriman kepada Allah agar berusaha untuk mendapatkan keridhaan Allah SWT, supaya Allah memberikan kemenangan pada umat ini dan agamanya, sehingga umat ini bisa menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, serta berjuang bersama dengan orang-orang yang serius untuk menegakkan Khilafah Rasyidah di atas metode kenabian, yang di dalamnya ada kemulian kaum Muslim, penjagaan atas wilayahnya, dan pembelaan terhada tempat-tempat sucinya.
Tidak ada satupun yang berpikir bahwa keluar berdemonstrasi, berpartisipasi membuat status di sosmed, menyebarkan beberapa doa dan berita-berita yang berkaitan dengan umat Islam di sana-sini, atau memberikan pertolongan kepada umat yang tengan terzalimi, tertindas dan terusir dengan harta, obat-obatan atau yang lainnya; tidak berpikir bahwa dengan semua itu mereka telah melakukan apa yang diperintahkan Allah berupa kewajiban untuk melakukan perubahan dan menolong kaum Muslim. Aktivitas-aktivitas kebaikan dimana kebanyakan kaum Muslim saat ini tengah berlomba-lomba, meskipun itu adalah aktivitas kebaikan yang didorong oleh syariah, namun aktivitas-aktivitas ini tidak ada hubungannya dengan realitas kaum Muslim yang diperintahkan oleh Allah kepada kita untuk mengubahnya. Sehingga siapa saja yang meyakini bahwa dengan aktivitas ini dirinya telah menunaikan kewajiban untuk menolong umat Islam, dan berusaha mendapatkan ridha Allah, maka ia seperti orang yang tengah kehausan mencari air di balik fatamorgana.
Menolong agama Allah lebih besar dari mewujudkan aktivitas-aktivitas tersebut, meski semua itu adalah aktivitas-aktivitas kebaikan. Sebab menolong agama Allah memiliki metode yang jelas, yang telah ditetapkan dalam syariah Islam, dan itu hanya bisa dimulai dengan meneladani Rasulullah saw, karena beliau adalah teladan yang baik. Rasulullah saw telah menempuh jalan yang keras, dan menghadapi kesulitan demi kesulitan hingga Allah SWT menolongnya dengan tegaknya negara Islam di Madinah, yang dengannya Allah memuliakan Rasulullah dan umatnya, serta mengokohkan kedudukannya di Jazirah Arab. Kemudian dari sinilah beliau mulai mengemban risalah Islam ke seluruh penjuru dunia dengan dakwah dan Jihad.
Oleh karena itu, siapa saja yang mencintai Palestina, dan darah mendidih dalam pembuluh darahnya karena pelanggaran orang-orang Yahudi terhadap Baital Maqdis (Yerusalem) dan penodaannya; siapa saja yang ingin mengembalikan kehormatan dan kemuliaan warga Syam; dan siapa saja yang peduli dengan kondisi umat Islam, maka ia harus menyadari bahwa tidak ada jalan yang bisa menyelamatkan umat ini dari kesempitan hidup, kecuali dengan menegakkan Khilafah Rasyidah di atas metode kenabian. Sebab Khilafah inilah yang telah melindungi Palestina bahkan pada saat Khilafah dalam kondisi lemah. Sehingga runtuhnya Khilafah telah menyebabkan jatuhnya Palestina ke tangan orang-orang Yahudi. Dengan demikian menegakkan Khilafah artinya membebaskan semua negeri-negeri kaum Muslim, baik yang diduduki secara militer seperti Palestina, atau dijajah oleh kaum kafir Barat secara politik, pemikiran dan ekonomi.
Wahai kaum Muslim, wahai orang-orang yang disebutkan oleh Allah SWT dengan firman-Nya “Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia”, apakah kalian telah melakukan dan memutus tangan pengkhianat para antek, yaitu para penguasa yang ditempatkan oleh kaum kafir Barat di atas pundak kalian, hingga mereka menimpakan penyiksaan terburuk pada kalian, apakah kalian takut pada mereka? Sungguh, Allah-lah yang harus kalian takuti jika kalian benar-benar orang yang beriman. Untuk itu, berjuanglah dan tolonglah orang-orang yang berjuang dengan serius untuk mengubah keadaan umat ini dengan perubahan secara radikal, yang akan mengembalikan umat ini menjadi umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia.
﴿وَيَوْمَئِذٍ يَفْرَحُ المُؤْمِنُوْنَ * بِنَصْرِ اللهْ يَنْصُرُ مَنْ يَشَاءُ وَهُوَ العّزِيْزُ الرَّحِيْمْ﴾
“Dan di hari (kemenangan) itu bergembiralah orang-orang yang beriman, karena pertolongan Allah. Dia menolong siapa yang dikehendaki-Nya, dan Dialah Maha Perkasa lagi Penyayang.” (TQS. Ar-Rūm [30] : 4-5). [Abu Khalid]
Sumber: hizb-ut-tahrir.info, 11/11/214.