HTI Press, Jakarta. Malam itu terlihat massa dengan jumlah 1.700 orang memadati halaman parkir di depan Gedung DPP Hizbut Tahrir Indonesia. Mereka hadir dari berbagai wilayah di Jakarta, untuk mengikuti acara yang diselenggarakan oleh HTI DPD 1 Jakarta, yaitu Dauroh Akbar #3, dengan Tema : “Indonesia Milik Allah : Bersama Umat Tegakkan Khilafah”
Dauroh Akbar #3 yang diadakan pada hari Sabtu (15/11) tersebut, mengundang kaum muslimin dari berbagai kalangan, antara lain Ulama, Intelektual, Pengusaha, Mahasiswa dan kalangan umum.
Rahmat S. Labib (Ketua DPP HTI) di hadapan ribuan peserta Dauroh Akbar #3 mengatakan, “Hanya ada 2 hukum yakni hukum Islam dan hukum jahiliyah. Sistem-sistem dalam berbagai bentuk dan nama jika tidak bersumber pada Islam, maka sistem itu adalah sitem jahiliyah. Kesimpulannya : Sekulerisme, Kapitalisme, dan Liberalisme termasuk hukum jahiliyah meskipun metodenya sama”.
Lebih lanjut, Rahmat S Labib menegaskan, “ bahwa hukum jahiliyah adalah hukum buatan manusia yang digunakan untuk mengatur manusia. Dimana hukum tersebut dihasilkan oleh ilmu manusia yg sedikit, dibatasi oleh ruang dan waktu, tidak mengetahui yang ghaib, berdasarkan suara terbanyak, serta tidak bisa dilepaskan dari kepentingan pembuatnya”.
Di akhir pemaparannya, ia menyerukan bahwa , “Wajib menjalankan hukum Islam secara keseluruhan sebagaimana telah dijelaskan dalam QS Al-Maidah ayat 49. Ia memberikan contoh seperti, hukum hudud dan jinayat, tidak boleh dilaksanakan kecuali oleh Negara. Sistem ekonomi juga sebagian besar hanya bisa dilaksanakan oleh Negara. Sehingga kesimpulannya adalah wajib hukumnya untuk menegakkan Negara Khilafah sebagai entitas yang menjaga penerapan Hukum Islam dalam kehidupan dan mengatur urusan kaum muslimin.”
Selanjutnya pada acara tersebut, ditampilkan video terkait problematika umat, serta video tentang sejarah dan capaian HTI selama ini. Juga menampilkan testimoni langsung tentang pengalaman selama bergabung dengan HTI, yang disampaikan oleh berbagai kalangan masyarakat, seperti dari Penjual Tape uli keliling (Agil), Mahasiswa dari UI (Bima Dwi Nugraha), Dokter spesialis bedah (dr.Fuad), dan dari kalangan Ulama (Habib Kholilullah bin Abu Bakar Al-Habsy).
Adapun Tisna As Syirbuni (Ketua DPD 1 HTI Jakarta) mengatakan tujuan dari diselenggarakannya acara ini adalah, “Dalam rangka memperkuat tali ukhuwah, dan menambah wawasan keislaman, khususnya tentang sebuah institusi yang pernah didirikan Rasulullah SAW, yang kemudian dilanjutkan oleh para Khalifah dari kalangan shahabat, dan dilanjutkan oleh kekhilafahan umayyah, kekhilafahan abbasiyah, serta kekhilafahan utsmaniyah.”
“Wawasan ini sangat penting, karena khilafah sangat berjasa menyebarkan Islam di nusantara. Dikarenakan Khilafah yang berjasa besar ini, maka kita semua harus berjuang menegakkannya kembali dan semua ulama sepakat akan wajibnya”, ujarnya.
Pembicara selanjutnya adalah, Harry Mukti (mantan artis), ia mengatakan bahwa “Orang cerdas itu selain dia pintar, dia juga bisa memilih antara halal dan haram serta senantiasa menyandarkan segala sesuatu pada syariat Islam.” HTI mengajarakan prinsip “PAS” yaitu : “Pelajari, Amalkan, Sebarkan”.
Ia juga menyerukan kepada semua peserta Dauroh untuk mengaji dan berjuang bersama Hizbut Tahrir dalam rangka menegakkan Syariah dan Khilafah. Di akhir kesempatannya, ia mengajak para peserta untuk bersama-sama melantunkan lagu “Indonesia Milik Allah”.
Acara berakhir tepat pukul 23.30 WIB, di akhiri dengan Do’a sebagai penutup yang dipanjatkan oleh Habib Kholilullah bin Abu Bakar Al-Habsy (Pimpinan Majelis Dzikir Imdadul Hadadiy-Jaktim). [] Reza-Iklhas | MI Jakarta