HTI Press, Tangerang Selatan. ”Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) adalah bukti penguasa Indonesia adalah antek Kapitalis Penjajah, karena harga yang dipatok adalah akibat tekanan pihak asing kepada Pemerintah Indonesia. Kemudian rakyat dipaksa untuk membeli dengan harga yang ditentukan asing tersebut. Ini bukti bahwa Indonesia sedang dijajah, dan penguasanya adalah penguasa antek”, ungkap Budi Darmawan di hadapan ratusan massa peserta aksi, Jum’at (14/11) di depan Kantor Walikota Tangerang Selatan.
Ketua DPC Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Ciputat Abu Nadzira menyatakan, “Kebijakan pemerintah untuk menaikkan harga BBM merupakan kebijakan yang Zholim, kebijakan yang Khianat, dan juga kebijakan yang dusta. Maka dari itu kami menyampaikan aspirasi kami ke WaliKota Tangerang Selatan yang diterima oleh Ade Iriana SH (Kabag Hukum Setda Pemkot Tangsel) agar disampaikan juga ke Presiden untuk tidak menaikkan harga BBM ini”.
“Saya setuju dengan adanya aksi yang dilakukan teman-teman Hizbut Tahrir Indonesia untuk menolak harga bahan bakar minyak (BBM), dan saya juga ikut menolak dengan naiknya harga BBM. Sekarang aja bahan pokok sudah mulai naik, padahal BBM belum naik“, ungkap ibu Yayah pedagang es kelapa yang menyaksikan aksi tersebut.
Sebelumnya, massa HTI terlebih dahulu berkumpul di lapangan gintung ciputat pukul 13.00 WIB, dilanjutkan longmarch sembari menyebarkan selebaran yang berisi alasan penolakan kenaikan harga BBM di depan Kantor Walikota Tangerang Selatan. [] insan | MI Jakarta