HTI Press, Majalengka. Kebijakan pemerintahan Jokowi-JK menaikkan harga BBM terus menuai protes di sejumlah daerah. Di Majalengka, ratusan massa Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) DPD 2 Majalengka turun ke jalan melakukan aksi unjuk rasa menolak kenaikan BBM dab liberalisasi Migas pada Sabtu, 22 November 2014 di depan gedung DPRD Majalengka. Aksi yang dimulai jam empat sore itu diawali dengan longmarch dari masjid Al Imam, pendopo, jalan Pujasera, jalan KH Abdul Halim dan berakhir di depan gedung DPRD Majalengka. Massa membawa sejumlah poster dan sepanduk untuk menyuarakan aspirasi mereka.
Menurut para pengunjuk rasa, Kebijakan Jokowi menaikan harga BBM adalah kebijakan Dzolim karena akan menyengsarakan Rakyat. Rakyat akan semakin sengsara karena beban hidup semakin bertambah seiring meningkatnya semua kebutuhan pokok akibat kenaikan harga BBM.
Ust Tatang, salah satu pengurus HTI Majalengka dalam orasinya menyampaikan, secara fakta pengguna BBM bersubsidi kebanyakan adalah masyarakat menengah ke bawah. Maka tuduhan bahwa pengguna BBM bersubsidi adalah salah sasaran, itu ternyata tidak benar.
Akibat kesalahan kebijakan yang ditetapkan Jokowi-JK dengan menaikkan harga BBM menyebabkan masyarakat di negeri ini mengalami kemiskinan secara sistemik dan struktural. “Yaitu kemiskinan yang memang direkayasa oleh pemerintah dan sistem kapitalis yang diterapkan pemerintahan Jokowi-JK,” tegasnya lagi.
Sementara itu Ustadz Nurhilal Ahmad MSi, pengurus HTI Jawa Barat mengatakan bahwa siapa pun penguasa di negeri ini bagi Amerika, bagi Bank Dunia tidak penting. Yang penting adalah siapa yang mau menaikkan harga BBM.Dan inilah kado pertama yang diberikan oleh penguasa yang kemarin rakyat pilih, sesuai arahan asing baik Amerika, Bank Dunia maupun IMF agar dia segera menaikkan harga BBM atau mencabut Subsidi BBM.
“Dan penguasa yang ada sekarang telah setia memenuhi arahan Amerika dan Bank Dunia. Dia berani serta tanpa menyesal menaikkan harga BBM. Inilah tentu adalah sebuah kedzaliman yang sengaja dikemas sedemikian rupa agar rakyat menerimanya,” jelasnya.
Dikatakan juga bahwa HTI tidak akan pernah berdiam diri melihat berbagai kedzaliman yang dilakukan penguasa di negeri ini, termasuk menolak kenaikan harga BBM.
Aksi damai HTI yang dikawal puluhan aparat polisi dari Polres Majalengka tersebut berlansung damai dan ditutup doa pada jam setengah lima sore .[]MI HTI Majalengka