Paus Fransiskus mendorong pemimpin muslim untuk mengecam terorisme atas nama agama. Hal ini dinyatakan saat saat memberikan keterangan pers di pesawat selepas melakukan lawatan ke Turki, 28—30 November lalu. Saat itu Paus Fransiskus ditanya mengenai pandangannya terhadap kelompok yang menamakan diri Negara Islam atau ISIS dan kelompok jihad lain.
Sebagaimana yang dilansir oleh bbc.co.uk (1/12), ia menyatakan bahwa apa yang dilakukan oleh kelompok fundamentalis tersebut memunculkan pandangan yang mengaitkan agama dengan terorisme. Oleh karena itu, wajar apabila hal ini membuat kaum Muslim tersinggung.
Paus Fransiskus mengatakan bahwa telah dia telah menyampaikan pandangannya terkait persoalan ini kepada Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
“Saya mengatakan kepadanya akan baik bila semua pemimpin Muslim dunia—dari bidang politik, agama, dan akademisi—angkat bicara dengan jelas dan mengecam kekerasan yang merusak (nama) Islam,” kata Paus.
Dalam salah satu agenda kunjungan Paus Fransiskus di Turki, ia juga menyerukan dialog lintas iman untuk menandingi fanatisme dan fundamentalisme yang saat ini marak terjadi. Seruan tersebut disampaikan saat ia memberikan pidato di Ankara, Turki.
“Fanatisme dan fundamentalisme, seperti halnya kekhawatiran irasional yang dapat mengembangkan kesalahpahaman dan diskriminasi, butuh ditandingi dengan solidaritas dari seluruh penganut kepercayaan,” ungkapnya.
Menanggapi hal ini, Anggota Maktab I’lami DPP Hizbut Tahrir (HTI) Farid Wadjdi mengatakan bahwa apa yang dilakukan oleh Paus Fransiskus menunjukkan sikap hipokrit. Pasalnya, Paus sama sekali tidak menyinggung kejahatan perang yang dilakukan oleh negara-negara Barat terhadap kaum Muslimin di seluruh dunia.
“Kenapa Paus diam terhadap kejahatan Amerika, Inggris, dan negara-negara imperialisnya yang nyata-nyata membunuh umat Islam dengan jutaan korban seperti di Irak,Pakistan, dan Afghanistan?Kenapa Paus diam terhadap pembantaian yang dilakukan penjajah zionis Yahudi terhadap umat Islam Palestina? Lihatlah dalam kunjungan ke penjajah Yahudi beberapa waktu yang lalu , Paus tidak bicara tentang kejahatan Yahudi sama sekali ” Tanya Farid geram.
Farid menambahkan bahwa kekacauan di dunia bukanlah berpangkal dari umat Islam, tetapi dari kejahatan negara-negara imperialis yang bersekutu dengan penguasa boneka negeri Islam yang bersikap represif terhadap rakyatnya. Oleh karena itu, yang sebenarnya dibutuhkan bukanlah dialog lintas agama, karena persoalan ini bukan muncul dari hubungan antar agama.
“Yang harus dilakukan adalah menghentikan penjajahan negara-negara Kapitalis Imperialis dengan menegakkan Khilafah Islam,” pungkasnya. (mediaumat.com, 2/12/2014)