PENOLAKAN Pemerintah Indonesia terhadap berdirinya kantor Hamas tidak lepas dari arah kebijakan Barat. Barat selama ini melihat Hamas sebagai ancaman dan meletakkannya sebagai teroris.
“Sikap ini senada dengan Barat. Sederhananya Palestina yes, Hamas no,” ujar Jubir Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Ismail Yusanto kepada Islampos, Kamis (4/12).
Intervensi Barat terhadap politik luar negeri Indonesia, lanjut Ismail, membuat pemerintah tidak bisa menerima kehadiran Hamas. Maka meski mendukung kemerdekaan Palestina, tapi tidak untuk eksistensi Hamas di Indonesia.
“Bisa dimarahi dia (Jokowi, red) sama tuannya,” papar Ismail.
Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI tegas menolak akses untuk Hamas mendirikan kantor perwakilannya di Indonesia. Sebab yang diakui pemerintah RI adalah Negara Palestina, bukan Hamas.
“Negara Indonesia hanya mengakui negara bangsa Palestina yang diwakili Kedubes di Jakarta. Bahwa ada perwakilan unsur dari kedutaan, ya silahkan saja. Tapi tidak secara terpisah membuat kantor perwakilan (Hamas),” ucap Direktur Jenderal Multilateral Kemlu RI, Hasan Kleib. (islampos.com, 4/12/2014)