Inggris terus melancarkan kebijakan barunya bagi kalangan Islam. Baru-baru ini, polisi Inggris telah menangkap tujuh orang melalui dua operasi penggerebekan baru.
Polisi menangkap lima orang pada pagi hari di Wales, sedang dua lagi ditangkap polisi di Scotland Yard, tenggara London. Polisi mengatakan bahwa dua penggerebekan terakhir berkaitan dengan operasi penangkapan lima tersangka, pada hari Ahad dan Senin di pelabuhan Dover, London.
Di sisi lain, seorang laki-laki berumur 29 tahun, yang didakwa hendak menyerang tentara Inggris dengan pisau dan tongkat, mengaku tidak bersalah dalam pembukaan sidang di pengadilan London hari Kamis lalu. Menurut kantor berita AFP, telah menjadi hari-hari yang langka ketika polisi tidak mengumumkan tentang penangkapan baru pada orang-orang yang mereka sebut “ekstrimis”, semenjak eskalasi tingkat siaga keamanan terhadap “ancaman” di Inggris berjalan selama tiga bulan.
Menteri Dalam Negeri Inggris Theresa May, pada saat mengajukan Rancangan Undang-Undang (RUU) pekan lalu menegaskan untuk memperketat langkah-langkah polisi dalam mengatasi “ancaman bersenjata” bahwa “ancaman itu sebelumnya tidak sebesar sekarang ini”. Ia menambahkan bahwa sejauh ini pihak berwenang telah menggagalkan 40 rencana penyerangan dalam sepuluh tahun terakhir. Sehingga, ia mengkhawatirkan rencana-rencana serangan baru, terutama dari kelompok “jihadis” warga Inggris yang kembali dari Irak dan Suriah.
Pekan sebelumnya, polisi mulai melancarkan kampanye kesadaran public tentang kewaspadaan dan kerjasama. Sementara itu, pada hari Kamis (4/12), Asisten Komisaris Nikki Holland terus mengulang perkataannya, “Saya ingin menyampaikan seruan baru, dan saya meminta Anda agar segera menghubungi saya jika Anda mengetahui atau mencurigai sesuatu apapun.” (islammemo.cc, 5/12/2014).