Puluhan keluarga Muslim India mengungsi dari rumah mereka di kota Agra, setelah 57 keluarga dilaporkan secara paksa pindah menjadi pemeluk agama Hindu.
Organisasi Muslim telah menuduh kelompok nasionalis Hindu – yang dekat dengan pemerintah BJP – bertanggung jawab atas kasus “pemaksaan agama itu” dan meminta aksi terhadap mereka.
Kelompok Hindu telah menolak dakwaan dan mengatakan keluarga Muslim itu agama itu secara sukarela.
Sementara itu, oposisi parlemen menuduh Hindu garis keras merusak persatuan dan sifat sekuler.
Masalah ini menjadi perdebatan panas di parlemen, dan partai oposisi meminta penjelasan dari Perdana Menteri Narendra Modi.
Kamis lalu, penduduk di permukiman miskin di Vednagar, Agra mengatakan kepada wartawan BBC Hindi Salman Ravi bahwa sekitar 250 orang telah menghadiri upacara agama Hindu pada Senin (8/12).
Sebagian besar penduduk miskin mengatakan mereka dijanjikan akan mendapatkan kebutuhan dasar sehari-hari oleh seorang aktivis Hindu jika mereka hadir dalam acara tersebut.
Salah seorang penduduk, Salina, mengatakan dia tidak tahu jika acara itu merupakan upacara pindah agama.
“Setelah ritual selesai, aktivis lokal mengatakan kepada kami bahwa kami semua telah menjadi Hindu. Kami ingin protes, tetapi kami dinasihati agar tetap diam seperti yang mereka minta agar kami mendapatkan jatah kartu dan kebutuhan dasar lainnya.”
Seorang penduduk lain, Mumtaz, mengatakan tidak ada yang memaksanya untuk menghadiri ritual itu dan datang secara sukarela.
“Dalam ritual itu, secara tiba-tiba kami harus meniru apa yang dilakukan oleh pendeta Hindu.”
Ramzan Sheikh, seorang saksi mata yang menyebutkan selama ritual penuh dengan ketakutan
Polisi telah meminta keterangan dari seorang Muslim yang mengawasi para pemulug dan otoritas telah mengirimkan pasukan polisi bersenjata ke area tersebut sebagai tindakan pencegahan.
Kritik mengatakan kelompok Hindu garis keras siap berkonfrontasi dalam pemerintah baru Bharatiya Janata Party (BJP), yang dipimpin oleh Modi.
Sebelumnya, menteri pemerintah Niranjan Jyoti menggunakan istilah yang kasar terhadap non Hindu, ketika bertanya pada peserta pawai untuk memilih Ramzada (anak-anak Dewa Hindu ) dan Haramzada (anak dari perkawinan yang tidak sah).
Modi mengatakan dia tidak sepakat dengan istilah yang digunakan Jyoti, tetapi menolak untuk memecatnya.
Wartawan BBC News di Delhi, Geeta Pandey mengatakan perpindahan agama menjadi topik debat yang sengit di India selama beberapa tahun.
Kelompok Hindu seringkali menuduh misionaris Kristen dan Muslim memaksa warga miskin – dari golongan kasta terendah, masyarakat adat – untuk pindah agama dengan janji akan mendapatkan kehidupan yang lebih baik. (bbc.co.uk, 12/12/2014)