Hizbut Tahrir Indonesia Melanjutkan Kehidupan Islam
CIA dengan penuh kebohongan mengklaim bahwa data intelijen yang dikumpulkannya telah melalui “metode interogasi yang keras” yang penting dalam menggagalkan beberapa rencana teror di Inggris, menurut sebuah laporan yang dirilis oleh Senat AS.
Badan intelijen itu bersikeras bahwa Dhiren Barot, seorang warga Inggris yang merencanakan serangan luas bagi al Qaeda, ditangkap hanya karena informasi yang telah diperoleh CIA melalui teknik-teknik “brutal” – seperti waterboarding dan mengurangi tidur para tawanan.
Namun menurut Komite Intelijen Senat, klaim CIA itu sepenuhnya tidak akurat – dan merupakan bagian dari upaya untuk membenarkan penggunaan penyiksaan menyusul terjadinya serangan 11 September.
Sebaliknya, laporan Senat menyimpulkan bahwa identifikasi dan penahanan atas Barot adalah “disebabkan oleh upaya penegakan hukum di Inggris” dan tidak ada hubungannya dengan interogasi CIA.
Contoh-contoh lainnya di Inggris yang menunjukkan bagaimana penyiksaan oleh CIA dikatakan telah “menyelamatkan nyawa” termasuk penangkapan atas Saajid Badat, yang berencana meledakkan penerbangan lintas samudra dengan bom yang disembunyikan di sepatunya.
CIA bersaksi bahwa “peningkatan teknik interogasi” – yang dikenal dengan EITS – membantu membuyarkan rencana Khalid Sheikh Mohammed, seorang dalang Peristiwa 11/9 yang merencanakan untuk menyerang bandara Bandara Heathrow dan Canary Wharf.
Namun, komite itu mengatakan CIA juga salah ketika mengklaim telah membantu menghentikan Badat dan Mohammed melalui data intelijen yang dikumpulkan di Eits, karena informasi dari serangan teror yang direncanakan oleh mereka muncul lewat jalur lain.
Ketika berbicara di Turki, Perdana Menteri David Cameron mengatakan: “Penyiksaan adalah salah, penyiksaan selalu salah. Orang-orang ingin melihat dunia yang lebih aman, lebih tentram – yang ingin melihat dikalahkannya ekstremisme- kita tidak akan berhasil jika kehilangan otoritas moral.”
Dalam sebuah pernyataan, Kantor Urusan Luar Negeri Inggris menambahkan: “Pemerintah Inggris tidak menerima salinan lanjutan suatu laporan sebelum diterbitkan. Kami sedang mempelajari laporan dengan hati-hati dan akan berkomentar lebih rinci pada waktunya. ”
Pengungkapan kasus ini berasal dari laporan Komite Intelijen Senat, yang menemukan bahwa personel CIA “memutuskan untuk memulai program terbatas penahanan rahasia dan penggunaan teknik-teknik interogasi brutal yang melanggar hukum AS, perjanjian, dan nilai-nilai kami.” (news.sky.com, 10/12/2014)
