Laporan dari Inter-faith menunjukkan laporan bahwa sekitar 5.200 orang Inggris masuk Islam setiap tahun
Jumlah orang Inggris yang memilih untuk menjadi Muslim telah meningkat hampir dua kali lipat dalam dekade terakhir, menurut suatu studi paling komprehensif untuk memperkirakan berapa banyak orang yang telah memeluk Islam, menurut sumber berita the Independent.
Sementara perkiraan sebelumnya menempatkan jumlah mualaf Muslim adalah antara 14.000 hingga 25.000, lembaga inter-faith memperkirakan angka yang sebenarnya bisa mencapai 100.000 dimana hampir 5.000 orang menjadi mualaf setiap tahun secara nasional.
Sebuah jajak pendapat oleh Faith Matters, mensurvei para mualaf yang tinggal di Inggris dan menghitung proporsi mualaf yang tinggal di London. Para peneliti mensurvei masjid-masjid dengan hasil yang menunjukkan bahwa ada 1.400 mualaf di ibukota London dan ketika menghitung kemungkinannya berarti ada sekitar 5.200 orang yang masuk Islam setiap tahun – suatu angka yang dapat disamakan dengan hasil penelitian survei oleh Perancis dan Jerman.
Laporan ini juga mencatat bagaimana para mualaf itu digambarkan oleh media dan mencatat bahwa lebih dari 62% artikel berita menyebutkan para mualaf, khususnya dikaitkan dengan terorisme dan ekstremisme. Apa yang perlu dicatat adalah bahwa meskipun terdapat unsur-unsur dalam lingkaran mualaf yang menjadi teroris, mayoritas dari mereka tidak ada hubungannya dengan elemen ini. Banyak mualaf yang menghadapi tantangan besar dengan kehilangan keluarga dan teman-temannya, harus beradaptasi dengan lingkungan baru, harus meninggalkan tradisi keluarga yang menentang Islam dan menjadi kesepian dan banyak factor-faktor lain dimana banyak kaum Muslim yang dilahirkan pada tempat dengan agama yang tidak menghadapinya dengan baik.
Dengan hampir 2,7 juta Muslim yang tinggal di Inggris, peningkatan jumlah mualaf berarti representasi Islam lebih besar di dalam negeri. Catherine Heseltine, seorang mualaf berusia 31 tahun, membuat sejarah ketika dia menjadi mualaf perempuan pertama yang terpilih menjadi Kepala organisasi Muslim Inggris – Komite Urusan Publik Muslim. Dengan menyoroti masalah-masalah para mualaf dia mengatakan bahwa “Di antara bagian-bagian tertentu dari masyarakat, ada ketidakpercayaan yang mendalam terhadap para mualaf,” katanya. “Ada perasaan bahwa satu hal yang lebih buruk daripada seorang Muslim adalah seorang mualaf karena mereka dianggap melintas ke sisi lain. Namun, secara keseluruhan, saya pikir berpindah agama membangkitkan rasa keingintahuan yang lebih besar daripada sikap permusuhan.” (worldbulletin.net, 13/12/2014)