Situs Porno Diklaim Sebagai Penyebab Kasus Seksual Anak

stop-pornografiMenteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, mengatakan setengah dari kasus kekerasan yang terjadi terhadap anak berkaitan dengan masalah seksual. Salah satu penyebabnya adalah banyaknya situs porno yang merajalela di dunia maya.

Perkembangan teknologi khusunya internet, menurut Rudiantara, bagai pedang bermata dua. “Walaupun banyak manfaat yang luar biasa untuk perkembangan produktivitas, ekonomi, kreativitas, tapi juga ada ekses negatifnya,” kata Rudiantara di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Minggu (14/12).

Meski kuantitas dari ekses negatif perkembangan teknologi tidak terlalu besar namun dampaknya luar dinilai luar biasa terutama terkait dengan perlindungan terhadap anak. “Kekerasan seksual banyak terjadi melalui internet,” ucap Rudi.

Sebagai upaya mengurangi kekerasan terhadap anak, Kominfo pun menindaklanjuti laporan terkait situs yang harus diblok dan tidak diperkenankan diakses oleh publik. Sejauh ini sekitar 20.000 situs porno yang sudah ditutup Kominfo.

Untuk memaksimalkan aksinya, Kominfo akan bekerja sama dengan kementerian lainnya dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) untuk melakukan tindakan yang lebih proaktif. “Ke depan kami akan menyiapkan suatu sistem. Tidak hanya menunggu laporan tapi setiap saat melakukan regular panel untuk mengatasi masalah ini,” ungkapnya.

“Kami akan menyiapkan sistem yang lebih rapi lagi, yang lebih antisipatif,” ujar Rudi.

Kini jumlah kasus kekerasan terhadap anak sudah mencapai batas yang mengkhawatirkan. Kejahatan seksual terhadap anak terus meningkat dari tahun 2010. Sebanyak 21.689.797 kasus pelanggaran hak anak yang tersebar di 34 provinsi.

Dalam kurun Januari-November 2014, sebanyak 408 anak di sejumlah kota besar di Indonesia terjangkit HIV/AIDS. Jumlah itu meningkat dari data yang dihimpun sepanjang 2013 sebanyak 372 orang anak. (cnnindonesia.com, 14/12/2014)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*