Dampak MEA Bagi Perempuan, Keluarga dan Generasi
HTI Press. Klaten, Ahad 30 November 2014. Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia DPD II HTI Klaten menyelenggarakan Diskusi Terbatas dengan tema “Dampak MEA bagi perempuan , Keluarga, dan Generasi “. Acara berlangsung di Rumah makan Padang MM Klaten, dan dihadiri para tokoh masyarakat. Dengan pembicara Hestiyana, S.Pi dan Siti Nurjanah, S.Pd. Distas ini diselenggarakan dalam rangka untuk menjelaskan dampak MEA ke tengah-tengah masyarakat.
Hestiyana selaku pembicara pertama, menyampaikan bahwa pasar bebas melalui MEA yang akan di mulai pada tahun 2015 memiliki dampak buruk. Perempuan justru dimudahkan untuk bekerja dan konsumtif pada produk-produk luar. Yang akhinya tatkala perempuan ke luar rumah untuk bekerja, tidak sedikit generasi yang terabaikan dan rusaknya keluarga. Maka MAE pasar bebas yang lahir dari sistem liberalisme perlu di tolak.
Hal ini berbeda dengan sistem Islam dalam melayani umat, tegas Siti Nurjanah dalam sesi kedua. Ekonomi Islam akan menjamin pemenuhan seluruh kebutuhan pokok setiap individu, dan terjaminnya kesempatan kebutuhan sekunder maupun tersier umat. Oleh karena itu Khilafah sangat bertanggung jawab dalam penjaminan terpenuhinya kebutuhan masyarakat. Maka pemimpin laksana penggembala yg bertanggungjawab terhadap gembalaannya (HR Muslim). Tapi faktanya pada saat ini, pemimpin kita bukannya pelayan bagi rakyatnya sebaliknya pemimpin kita adalah pemimpin bagi para pengusaha asing kafir.
Pada sesi diskusi, salah satu pengusaha di kota Klaten, menyatakan bahwa sistem kapitalisme telah menjerat rakyat. Dan sudah terlalu sulit untuk keluar dari sistem kapitalisme. Banyak sekali praktek riba yang terjadi di masyarakat terutama di pasar-pasar. Pembicarapun menambahakan, jika ingin membantu masyarakat, maka kita tidak mampu karena begitu banyaknya masyarakat yang bernasib sama. Maka untuk menyelesaikan permasalahan tersebut perlu penyelesain secara sistemik.
Di akhir acara Siti Nurjanah menyampaikan, bahwa kondisi sekarang tidak selaras dengan Islam, seperti halnya kebijakan MEA perlu di tolak. Dan Islam sebagai solusi kehidupan manusia dengan penerapan Syariah dan Khilafah.