Baru-baru ini, Pemerintah Mesir menerima kiriman 10 helikopter Apache dari Amerika Serikat (AS). Sebagaimana yang dilansir oleh presstv.com (21/12), bantuan tersebut kembali dilakukan setelah Washington memutuskan mencabut penghentian pengiriman bantuan militer kepada penguasa baru Mesir yang sudah berlangsung selama setahun.
Sebagaimana yang diketahui, Kongres AS membekukan sebagian bantuan militer ke Kairo sejak tentara menggulingkan mantan Presiden Mesir Mohammed Mursi bulan Juli 2013. Setelah kejatuhan Mursi itu, AS menghentikan pengiriman jet tempur F-16, tank M1A1, rudal Harpoon dan helikopter Apache kepada pemerintah Kairo. Penghentian bantuan ini sempat mengakibatkan rusaknya hubungan Washington—Kairo.
Pada tanggal 12 Desember lalu, Kongres AS mengalokasikan dana bantuan militer dan ekonomi sebesar $1,3 miliar untuk Mesir setelah melobi negara Arab, bersama dengan Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Yordania, serta lobi pro—Israel AIPAC.
Menteri Luar Negeri AS John Kerry juga mengatakan pada bulan Juni, bahwa dia yakin Kairo akan segera menerima helikopter tempur. Kerry juga menjamin bahwa Mesir memenuhi kewajibannya sebagai mitra strategis.
AS mengirim 10 helikopter Apache baru itu untuk membantu Mesir mengatasi kegiatan kontra teroris di Semenanjung Sinai yang bergolak di negara di Afrika Utara itu. Semenanjung Sinai telah lama dianggap sebagai tempat yang aman bagi kelompok-kelompok bersenjata yang menggunakan wilayah tersebut sebagai basis untuk aksi teror mereka. Sejak penggulingan Mursi, para penyerang telah melancarkan serangan hampir setiap hari di wilayah yang bergejolak itu, sehingga menewaskan banyak anggota pasukan keamanan.
Menanggapi hal ini, Anggota Maktab I’lami DPP Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Farid Wadjdi menyatakan bahwa bantuan militer kepada Mesir itu membuktikan AS bukanlah negara pendukung HAM.
“AS mengklaim dirinya sebagai negara pendukung HAM, namun kenyataannya, AS justru mendukung rezim-rezim diktator yang melanggar HAM seperti Mesir,” Ungkap Farid (22/12).
Farid melanjutkan, alasan untuk memerangi terorisme merupakan alasan yang dicari-cari.
“Alasan memerangi terorisme Cuma itu alasan yang dicari-cari untuk melegalkan tindakan pembunuhan terhadap umat Islam,” pungkasnya. (mediaumat.com, 22/12/2014)