Tentara israel telah menahan lebih dari 1000 anak Palestina selama menduduki Tepi Barat dan Jerussalem hingga akhir tahun ini, Organisasi Pembebasan Palestina. (PLO) mengatakan Selasa.
Abdel Nasser Farawna, Ketua PLO urusan tawanan mengatakan bahwa Israel telah memenjarakan 1266 anak palestina selama pendudukan beberapa wilayah di tahun 2014.
Dalam sebuah press release, dia mengatakan bahwa “mayoritas penahanan besar-besaran ini terjadi pada pertengahan tahun ini.”
Penangkapan anak-anak ini semakin masif setelah terjadinya penculikan dan pembunuhan terhadap tiga warga Israel di wilayah Tepi Barat pada bulan Juni lalu, tambahnya.
Sampai saat ini, 200-an ari 1266 anak itu masih tetap di penjara israel, tegas Farawna.
“Target anak anak semakin meningkat, khususnya di wilayah Jerussalem yang diduduki,” kata Farawna. Ia juga menegaskan bahwa sejak tahun 2011 tentara Israel telah menahan 87% lebih banyak anak-anak dibandingkan tiga tahun sebelumnya.
“Anak anak mengatakan bahwa mereka telah mengalami beragam siksaan serta perampasan hak-hak mereka”, kata Farawna.
Ia mendesak organisasi Internasional untuk “melindungi anak anak dari penahanan dan penyiksaan.”
PLO menambahkan bahwa lebih dari 6000 penduduk Palestina telah dipenjara oleh tentara dan polisi Israel sepanjang tahun 2014 ini.
Tentara Israel secara intens melakukan operasi penahanan dengan target penduduk Palestina di wilayah yang mereka diduki. Mereka mengklaim bahwa mereka para tahanan itu “dikehendaki” oleh otoritas Israel.
Sampai detik ini, lebih dari 7000 penduduk Palestina menjadi sengsara dan tersiksa di penjara-penjara Israel, sebagaimana diberitakan otoritas Palestina. (middleeastmonitor.com, 30/12/2014)