Tokoh Rancaekek Siap Bersinergi Wujudkan Syariat Islam

Silah ukhuwah tokoh rancaekek (1)HTI Press, Kab. Bandung. Berbagai elemen dari Muspika, Ormas dan Tokoh masyarakat kecamatan Rancaekek menyatakan siap bersinergi untuk mewujudkan tegaknya Syariat Islam ditengah kehidupan. Hal tersebut mengemuka dalam acara Silah Ukhuwah Muspika dan Tokoh Masyarakat Rancaekek yang mengangkat tema “Kaleidoskop 2014 Menuju Tahun 2015 Berkah” di Aula RM Sukahati, Rancaekek, Kabupaten Bandung pada Ahad (11/1)

Perwakilan dari Wakapolsek Rancaekek membuka forum diskusi dengan menyatakan bahwa areal kerjanya adalah kecamatan yang paling banyak kasus kriminalitasnya di Kabupaten Bandung.”Bila di rata-ratakan jumlahnya, dalam sehari, ada sekitar empat LP (Laporan Polisi)” tuturnya.

Diantara kasus yang banyak mencuat adalah fenomena Miras Oplosan yang meresahkan masyarakat. Dimana banyak menyebabkan pembunuhan dan kejahatan yang diakibatkannya. Dalam konteks ini, pihak Polsek mengaku bahwa faktor otoritas menjadi salah satu alasan pihaknya sulit memberangus keberadaannya. “Perdan-ya memang belum ada tentang ini. Hanya ada di KUHP. Itupun memang hukumannya ringan hanya kurungan 7 hari”

Menanggapi apa yang disampaikan pihak Polsek, para Tokoh sepaham bahwa diperlukan aturan yang lebih tegas, dilengkapi dengan upaya pembentengan generasi yang bertolak pada konsespsi syariat Islam. Diantaranya apa yang disampaikan Iyep H, dari Ketua Brigade Laskar Merah Putih Kabupaten Bandung menyatakan menjadi sebuah kemestian adanya pola pendidikan yang Islami. “Mesti ada pola pendidikan. Jika anak anak dididik dengan pendidikan ulama dan santri. Dengan berdasarkan al qur’an dan hadits”

Apa yang diusulkan Iyep, dipraktekan secara langsung oleh Herlan SB, Ketua Organda (Organsisasi Pengusaha Kendaraan) trayek Cileunyi-Majalaya dan Gedebage yang tinggal di Rancaekek. “Saya memahami sebuah hadits, bahwa sebagai pemimpin bertanggungjawab terhadap yang dipimpinnya. Karenanya, di Organda yang Saya pimpin, Saya membuat kajian rutin bagi supir tiap malam rabu. Saya juga melarang supir untuk minum miras dijalan” tuturnya.

Menutup diskusi, ust Farid Wadjdi, anggota DPP HTI menyatakan pentingnya kesatuan antara pembinaan dan nasihat beserta penerapan sanksi yang berdasar pada Syariat Islam. “Syariat Islam tidak hanya mengandalkan nasihat. Tapi juga ada sanksi”

Dengan demikian, Ia mengajak para tokoh untuk bersinergi juga dalam upaya menegakkan Khilafah. Karena dengan Khilafah, Syariat Islam bisa tegak secara kaffah. Hal tersebut menurutnya adalah bentuk dari aktivitas menolong agama Allah. “Ada seruan untuk menjadi penolong agama Allah. Berlaku untuk Kita semua..bukan hanya ustadz, tapi seluruh kaum muslimin” pungkasnya.[] MI Kabupaten Bandung

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*