Menghina Nabi yang Mulia: Tindakan Barbarisme

masjid nabawi madinah

Setelah serangan terhadap kantor surat kabar Prancis Charlie Hebdo dan pembunuhan terhadap dua belas orang, banyak media yang berniat untuk mencetak ulang kartun kontroversial itu, termasuk kartun yang ofensif terhadap Nabi Muhammad SAW.

Di Jerman, tingkat sentimen anti-Islam membuat salah satu museum menampilkan banyak kartun satir dan ofensif terhadap Nabi Muhammad SAW. Semua itu dilakukan tidak lain untuk mendukung kebebasan berbicara! Tidak hanya itu, Radio Moskow—Echo of Moskow—melakukan polling dengan pertanyaan, “Apakah Anda setuju untuk mencetak ulang kartun Nabi Muhammad untuk menanggapi pembunuhan terhadap keluarga mingguan Charlie Hebdo?”

Barat telah menganggap serangan terhadap surat kabar Perancis itu sebagai serangan terhadap ideologi kapitalis dan nilai-nilainya, serta menganggap Islam sebagai musuh utama. Mereka lupa siapa yang pertama kali mengejek Islam dan simbol-simbolnya.

Perdana Menteri Inggris David Cameron bersama Kanselir Jerman Angela Merkel, menyatakan, “Kami tidak akan membiarkan para teroris menghancurkan nilai-nilai demokrasi dan kebebasan berbicara.”

Sarkozy, mantan presiden Perancis, mengatakan, “Masalahnya bukan demokrasi atau republik, tetapi ini adalah persoalan mengenai peradaban. Semua warga negara, tanpa memandang orientasi mereka, harus bersatu dalam memerangi musuh-musuh manusia yang beradab.”

Tokoh oposisi Rusia Mikhail Khaddrckovski juga menyatakan, “Jika para wartawan adalah orang-orang yang menghargai diri mereka sendiri, maka mereka harus mencetak ulang kartun ofensif Nabi.”

Ini berarti, Barat telah meminta umat Islam untuk setuju menghancurkan agama dan Nabi mereka atau Barat akan menyatakan perang terhadap mereka!
Kami pun menegaskan, bahwa serangan terhadap Nabi SAW sang makhluk terbaik, adalah serangan dan kebiadaban yang nyata. Tidak peduli apapun yang menjadi pembenarannya, namun kami tidak menganggap pembunuhan terhadap para wartawan itu akan memecahkan masalah. Kami ingin menekankan bahwa kesucian umat Islam harus dihormati, dan kami tidak akan menerima yang kurang dari itu, serta tidak peduli apapun alasannya.

Berkaitan dengan mingguan Charlie Hebdo, mereka sangat jauh dari peradaban atau jauh dari kesadaran politik. Mingguan itu menderita krisis keuangan yang parah dan hampir bangkrut, dikarenakan mereka tidak mampu menjual oplahnya lebih dari tiga puluh ribu eksemplar. Oleh sebab itu, mereka kemudian menemukan jawabannya dengan mempublikasikan kartun-kartun Nabi. Tentu ini adalah hal yang jauh lebih rendah lagi.

Kami ingin mengingatkan tentang peristiwa tahun 2008. Ketika itu, Charlie Hebdo menerbitkan karikatur John, putra Presiden Perancis Nicolas Sarkozy, yang kemudian menyebabkan krisis media. Sang wartawan yang menolak untuk meminta maaf kemudian diusir dengan bentuk pengusiran terburuk yang pernah dilakukan oleh mingguan itu. Namun, ketika menyangkut Nabi SAW, mereka berdalih itu adalah hak para wartawan! Jadi, di mana demokrasi dan kebebasan berbicara yang selalu digembar-gemborkan Barat siang dan malam?! Ini semua dilakukan adalah untuk memaksa umat Islam agar mau menerima penghinaan terhadap kesucian mereka. Siapa pun yang menolaknya akan dianggap sebagai seorang teroris dan ekstrimis.

Itu adalah wajah sebenarnya dari demokrasi dan standar ganda yang mereka gunakan. Lihatlah, pembunuhan terhadap beberapa puluh orang adalah terorisme dan kebrutalan. Bagaimana dengan pembunuhan terhadap ratusan ribu anak-anak, wanita, dan orang tua Muslim di seluruh penjuru dunia?! Sistem kapitalis ini telah membuktikan, bahwa mereka tidak memiliki sesuatu yang dianggap suci. Kapitalisme adalah sistem yang busuk, usang, barbar, dan musuh bagi kemanusiaan.

Kantor Media Hizbut Tahrir Rusia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*