Remaja Lombok Timur Ngomong Politik
HTI Press. Lombok, 7 Desember 2014. Diawali dengan nonton SPUM, remaja Lombok Timur membahas tentang politik. Tentu bukan politik praktis seperti yang diartikan dalam demokrasi. Kalangan remaja saat ini dilanda “pergaulan bebas” yang menyesakkan dada. Remaja harus berpartisipasi dan berkontribusi untuk perbaikan generasi. Serangan brutal free seks sudah terjadi diberbagai daerah. Hadir 38 orang remaja pilihan untuk membahas tentang politik, yaitu remaja yang berkomitmen untuk melakukan perubahan, bertempat di Gapuk Anjani Lombok timur NTB.
Kesempatan pertama Kak Zaenab mengajak remaja untuk memaknai politik yang sebenarnya. Saat ini politik hanya lebih diartikan “kekuasaan”. Dalam Islam politik diartikan dengan ri’ayah su’unil ummah (mengurusi permalahan ummat). Maka remaja harus peka dan melek akan kondisi umat, remaja harus membuka mata melihat realita remaja saat ini.
Fakta menunjukkan kasus remaja seperti pergaulan bebas, penculikan dan perkosaan masih terus nyaring terdengar. Nyata kekuasaan dalam demokrasi saat ini ternyata gagal menyelesaikan kasus-kasus tersebut, atau mengurangi sedikit kasus saja, faktanya justru persentase semakin bertambah. Oleh karena itu remaja harus ikut aktif terlibat untuk melakukan perubahan yaitu terlibat dalam aktivitas politik.
Lalu apa saja yang bisa dilakukan remaja agar Indonesia serta keadaan kita bisa lebih baik? Kak Dian selaku pembicara kedua melanjutkan, bahwa remaja memiliki banyak potensi, remaja adalah asset generasi, remaja pasti bisa melakukan perubahan dengan berdakwah, insyaAllah tidak sendiri tetapi bersama-sama dalam jamaah yang juga memperjuangkan Islam agar segera tegak di bumi Allah. Ngompol kali ini ditutup dengan renungan sekaligus do’a, air mata remaja pun menetes, mengingat kondisi perih yang dialami di Negeri ini.
Di akhir acara peserta berkomitmen untuk siap melakukan perubahan, sebagaimana seruan Allah SWT dalam QS. Al-Anfal: 24 yang artinya “Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu (Islam)”.