Temu Alumni Peserta Kongres Ibu Nusantara ke-2 Banda Aceh

HTI Press. Banda Aceh, Minggu 11 Januari 2015. Bertempat di Aula Mesjid Lamprit, DPD II Muslimah Hizbut Tahrir Banda Aceh mengadakan Temu Alumni Peserta Kongres Ibu Nusantara (KIN) ke-2 sebagai tindak lanjut dari kongres yang diselenggarakan Desember (21/12/2014) lalu. Mengusung tema, Bersama Ummat Berjuang Mengembalikan Fungsi Ibu dalam Naungan Khilafah. Hadir puluhan peserta dari kaum Ibu dan Mahasiswa di Banda Aceh.

Ummu Afifah, seorang Aktivis MHTI Aceh, menjadi pemateri pertama yang membongkar fakta membelit umat kekinian dalam cengkraman Neoliberalisme dan Neoimperialisme.

Ummu menjelaskan, “Kita adalah negara kaya, tapi banyak rakyat miskin dan menderita. Hal itu diakibatkan oleh penguasa yang tunduk terhadap kebijakan asing, menjadikan barat sebagai mercusuar. Bahkan mengaminkan konsensus Washington terkait liberalisasi di ranah energi. Fungsi negara mati, dan tidak lagi melayani rakyatnya. Satu-satunya solusi harus kembali kepada Islam dalam bingkai Khilafah” pungkasnya.

Tayangan video yang menggambarkan perjuangan Hizbut Tahrir dunia dalam aktivitasnya mewujudkan Khilafah menggiring peserta ke pemaparan materi kedua. Ummu Fatih, Ketua DPD II MHTI Banda Aceh,  menyuguhkan solusi di tengah kesempitan hidup yang dipapar oleh pemateri sebelumnya.

“Dalam neoliberalisme dan neoimperialisme, pemikiran menjadi senjata ampuh untuk menghancurkan kaum muslimin. Harus ada upaya untuk mengubah keadaan ini, karena Allah tidak akan mengubah nasib kita kecuali kita mau dan berupaya untuk mengubahnya. Apakah kita yang hanya seorang Ibu rumah tangga bisa mengubah dunia?? Menolong kaum muslimin?? Memang tidak mampu jika kita melakukannya sendiri, maka bergabunglah bersama jama’ah yang tujuannya adalah mengubah keadaan”.

Kemudian Ummu Fatih menggambarkan profil Hizbut Tahrir sebagai Partai yang sejak awal kemunculannya tidak berbelok dari tempatnya untuk mewujudkan Khilafah.

“Hizbut Tahrir ada di seluruh dunia, dakwah ini ada dimana-mana untuk bergerak serentak mengubah kondisi masyarakat ini dengan aktivitas yang terorganisir rapi di seluruh dunia. Hizbut Tahrir berjuang untuk kembali menegakkan Khilafah. Maka kami menyeru untuk bersama-sama kami untuk memperjuangkannya”.

Salah seorang peserta yakni Ibu Nurlina menanggapi, “Semua yang dijelaskan ini, perjuangan ini, bukan hanya tugas Hizbut Tahrir. Ini juga adalah tugas kita semua di seluruh dunia” tuturnya disambut pekikan takbir peserta.

Acara diakhiri dengan doa dan pembagian kelompok kajian rutin yang menjadi wujud semangat peserta dalam mengkaji Islam dan memperjuangkannya.[]uf

IMG_0611IMG_0626

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*