MHTI Depok Gelar FGD (Focus Group Discusion) Tokoh Perempuan Depok
HTI Press. Depok, 17 Januari 2015. “Diambang pengimplementasian agenda Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), pemerintah semakin gencar membuat program-program peningkatan pendapatan perkapita masyarakat yang secara langsung akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi. Salah satunya dengan program pemberdayaan ekonomi perempuan yang mendorong kaum perempuan berbondong-bondong memasuki dunia kerja, baik formal maupun informal. Pemberdayaan perempuan di tengah peran negara yang semakin tereduksi telah menjadikan mereka sebagai tumbal kapitalis. Mereka harus berjuang sendiri untuk mendapatkan layanan publik yang seharusnya bisa mereka nikmati dengan gratis atau minimal murah. Motif pemberdayaan perempuan adalah memenuhi kebutuhan pasar tenaga kerja perempuan, membidik pasar raksasa & sumber tenaga kerja murah, dan meningkatkan pajak publik dan pengendalian konsumsi oleh perempuan”. Nanik Wijayanti menyampakannya dalam pengantar diskusi pada acara FGD di STIE GICI Depok, Sabtu (17/1).
Nanik menambahkan “Di Indonesia, perempuan memegang 65 persen keputusan konsumsi sehingga sedikitnya 300 miliar dolar AS konsumsi diputuskan oleh kaum perempuan. Angkapartisipasi angkatan kerja perempuan Indonesia juga mencapai 50,3% pada tahun 2012”
Diskusi yang dihadiri kurang lebih 20 orang tokoh perempuan dari Birokrat & Politisi (sekretaris komisi B DPRD kota Depok), Tokoh Aisyiyah, BKMM, WI, Praktisi Pendidikan,LSM, dan Mubalighoh Depok. Diskusi membahas dan mengkritisi konsep pemberdayaan perempuan yang cenderung berorientasi ekonomi. Forum menyepakati bahwa eksploitasi atas nama kemandirian ekonomi berdampak negatif terhadap peran strategis perempuan sebagai ibu rumah tangga dan pendidik utama generasi bangsa. Diskusi juga membahas dan mencari visi politik baru bagi perempuan untuk mendefinisikan pemberdayaan perempuan, dan peserta diskusi pun menyepakati bahwa solusi permasalahan bangsa khususnya perempuan adalah tunduk dengan aturan Islam dengan kembali kepada fungsi strategis perempuan yang telah diperintahkan Sang Pencipta, Allah swt.
Diakhir acara, moderator Retno Muninggar selaku DPD I MHTI Kota Depok menyimpulkan & menegaskan hasil diskusi “Semua pihak berkomitmen untuk mengubah kondisi yang ada sekarang dengan mengganti sistem yang saat ini mengatur kehidupan, dengan sistem Islam. Membina para muslimah lewat kajian-kajian yang menyadarkan mereka akan pentingnya mengembalikan Islam dalam kehidupan & menjadikan Islam sebagai solusi atas semua permasalahan yang saat ini melanda”.