HTI Press, Surabaya. Delegasi Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) menyampaikan lima poin protes terkait penghinaan majalah Charlie Hebdo kepada Nabi Muhammad SAW, Kamis (29/1) di Institut Français d’Indonésie (IFI) sebagai bagian dari Kedutaan Perancis dalam bidang Kebudayaan, Jalan Ratna Komplek Pertokoan AJBS, Surabaya.
Pertama, mengutuk perbuatan penghinaan yang dilakukan oleh majalah satir Charlie Hebdo (CH) dan pemerintah Perancis yang melindunginya.
Kedua, menunjukkan arogansi dan hipokritnya Perancis dan negara-negara Barat. “Sikap mengecam penembakan atas CH dan membiarkan penghinaan Nabi merupakan sikap asli Barat,” tegas Ketua Lajnah Fa’aliyah DPD HTI Jawa Timur Fikri A. Zudiar.
Ketiga, menolak dan mengecam ide kebebasan yang diagungkan Perancis untuk menghina Islam, betapa bahayanya paham semacam ini untuk kedamaian dunia. “Paham ini hanya kedok dan alat penjajahan atas dunia Islam!” ungkap pimpinan delegasi HTI tersebut.
Keempat, menuntut Perancis untuk meminta maaf kepada umat Islam, menghentikan penghinaan sekarang dan yang akan datang, menarik tiga juta eksemplar majalah CH dan menghukum pelaku kejahatan penghinaan.
Kelima, “jika tidak, maka Perancis telah menanam kejahatan yang akan diperhitungkan kelak oleh Khilafah Islamiyah yang saat ini tengah diperjuangkan umat Islam,” tegas Fikri.
Dengan penjelasan yang berbelit-belit dan contoh-contoh yang tidak sesuai, Direktur IFI Surabaya Veronique Mathelin bersikukuh tidak mau minta maaf meski secara pribadi dikatakan tidak setuju dengan CH.
Melihat hal itu wakil delegasi Hizbut Tahrir, Fikri menegaskan : “Kami tidak butuh penghormatan kalian, yang kami inginkan Perancis menghormati nabi umat Islam”
“Bapak Bapak dan Ibu Ibu tahu dan menyaksikan sendiri arogansi dan keras kepalanya Perancis, karena itulah Hizbut Tahrir mengajak semua untuk menolak demokrasi dan liberalisme yang membahayakan dan hanya kedok untuk melemahkan umat Islam,” ujar Fikri kepada wakil Bakesbangpol Pemprov Jatim dan Pemkot Surabaya, Polda dan Polrestabes, Kodim Surabaya Selatan, serta Obvit Jatim, yang hadir dalam audiensi tersebut.[]MI HTI Jatim