Seorang anak berusia delapan tahun di Perancis telah diinterogasi oleh polisi selama setengah jam hari Rabu setelah dituduh membuat komentar di sekolahnya yang memuji teroris, kata polisi.
Anak itu membuat khawatir pihak sekolah ketika dia menolak ikut mengheningkan cipta selama satu menit di sekolahnya di sebuah kota di selatan Nice setelah terjadi penembakan di kantor Charlie Hebdo pada tanggal 7 Januari, menurut Marcel Authier, yang bertanggung jawab atas keamanan publik di kawasan itu.
Gurunya mengatakan anak itu juga menyatakan “solidaritas” dengan orang-orang bersenjata.
“Akhirnya, kepala sekolah memutuskan untuk melaporkan kepada polisi apa yang terjadi,” kata Authier, yang menekankan bahwa anak itu tidak bermasalah.
Pengacara anak itu Sefen Guez Guez tidak segera bersedia untuk berkomentar tetapi di Twitter-nya (@ibnSalah) dia menulis bahwa anak itu mengaku kepada polisi mengatakan : “Saya bersama dengan teroris”
Namun ketika polisi menanyakan apa arti kata “terorisme”, dia menjawab: “Saya tidak tahu”, menurut tweet itu.
“Jelas, anak tidak mengerti apa yang dia katakan.”
Ayah anak itu sangat terkejut dengan perlakuan yang digambarkan sebagai “histeria kolektif” yang melanda Perancis. (theguardian.com, 29/1/2015)