Pergaulan Bebas, Salah Satu Pemicu Tingginya Pernikahan Dini di Kalimantan Selatan

????HTI Press, Banjarmasin – Pernikahan dini, masih menjadi perhatian serius jajaran kesehatan, apalagi Kalimantan Selatan berada di posisi pertama, untuk tingginya persentase pernikahan dini se-Indonesia. Peningkatan pesat ini, dinilai akibat dampak buruk pergaulan bebas, yang semakin mengikis nilai moralitas generasi muda.

Setidaknya pengamatan ini disampaikan Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan, Dinas Kesehatan Tingkat Provinsi Kalimantan Selatan, Nor Ali Purnama, saat menerima kunjungan pengurus Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Daerah Kalimantan Selatan, belum lama tadi (27/01/15).

Ia mengaku prihatin, dengan perilaku remaja saat ini, yang pergaulannya sudah keluar batas. Padahal, di masa itu, seharusnya dimanfaatkan untuk banyak menimba ilmu, namun sebagiannya malah terjerumus ke hal yang merugikan.

“Pernikahan dini sebenarnya hak semua. Tapi seharusnya bisa dilakukan oleh sepasang orang yang sudah siap fisik maupun psikologisnya. Namun nyatanya, kita mengkhawatirkan dampak buruk dari pergaulan bebas, yang kemudian memaksa remaja menikah di usia mudanya, akibat hamil di luar nikah, ini seharusnya bisa dihindari.” Tegas Nor Ali Purnama kepada HTI Press.

Sementara itu, anggota Dewan Pimpinan Daerah (DPD) HTI Kalsel, yang juga pengamat sosial, sutarto menegaskan, semua permasalahan ini, ia nilai imbas dari kekeliruan penerapan sistem kehidupan di tengah masyarakat. Ia tekankan, seharusnya aturan bermasyarakat tersebut bisa menggunakan syariat Islam, sehingga terhindar dari maraknya pergaulan bebas di kalangan generasi muda.

“Kami menawarkan untuk menyelesaikan permasalahan ini hingga ke akar-akarnya, di mana problem utamanya adalah penerapan sistem kehidupan yang tidak menggunakan agama Islam, padahal syariat Islam bisa diterapkan, untuk menjadi solusi dalam seluruh kehidupan masyarakat kita.” Jelas Sutarto kepada HTI Press. []Ahmad Maghfur, MI Kalsel

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*