MMC News_Nasib Ibu dan Generasi dalam Sistem Neoliberalisme
Sukses mengadakan Kongres Ibu Nusanara 1 pada Desember 2013 lalu, MHTI kembali mempersembahkan Kongres Ibu Nusantara 2, Ahad, 21 Desember 2014 di Tennis Indoor, Senayan Jakarta. KIN 2 ini diselenggarakan di 50 kota besar di Indonesia yang dimulai pada tanggal 14, 19, 20 dan berakhir pada 21 Desember 2014. Sebanyak kurang lebih 30.000 peserta dari berbagai kalangan dan juga dari latar belakang profesi dan tokoh perempuan ikut serta untuk menghadiri acara ini, dan pada hari ini, kongres ibu nusantara 2 dihadiri oleh 3000 peserta dari berbagai daerah di Jakarta dan juga sekitarnya. Acara yang dimulai pada pukul 08.00 hingga 12.00 WIB, mengangkat tema Derita Ibu dan Anak karena Matinya Fungsi Negara dalam Rezim Neolib
Nida Saadah, beliau menyampaikan bahwa kini Indonesia berada diambang kehancuran, pasalnya kebijakan baru yang diambil oleh pemerintahan seperti kenaikan harga BBM dan diterapkannya BPJS serta disetujuinya MEA tahun 2015, menunjukan bahwa hilangnya fungsi Negara dalam mengayomi masyarakat. Dan tentu saja ini menambah daftar kesengsaraan masyarakat termasuk para ibu dan anak, terbukti dengan banyaknya para ibu yang menjadi buruh kerja atau pabrik, tenaga kerja wanita, wanita karir yang banyak menghabiskan waktunya di luar rumah untuk mencari nafkah. Dan tanpa disadari hal ini banyak menimbulkan polemik di dalam kehidupan mereka, fungsi sebagai ibu terbengkalai, fungsi sebagai istri tidak terlaksana dengan baik, fungsi sebagai wanita ia tidak mendapatkan perlindungan sehingga tidak jarang para ibu mengalami kekerasan, bahkan saat ini pembunuhan kerap kali terjadi, dan hal ini tentu saja menyebabkan para anak menjadi korban.
Neoliberalisme adalah berdasarkan kebebasan kepemilikan diiringi denga kezoliman, begitu pula, inilah penjajahan model baru musuh tidak membawa senapan tapi mereka menjajah dengan politik ekonominya.
Negara berfungsi untuk menyejahterakan, memakmurkan dan melindungi warganya. Namun, hari ini Negara telah mengalami kematian. Dia katakan mati karena Negara dan pemerintah tidak lagi berfungsi sebagai mana mestinya.
Ishmah Cholil menyampaikan bahwa khilafah dengan sistem pemerintahannyalah yang dapat menyejahterakan kehidupan ibu dan anak, bukan neoliberal dan neoimperialis, karena memang standar kesejahteraan dalam islam lah yang akan memberikan kebahagiaan secara merata dan menyeluruh tanpa mementingkan dan membedakan jenis kelamin apakah ia pria dan wanita.
Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia
www.hizbut-tahrir.or.id
Fan page: Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia
Twitter: www.twitter.com/Women4Khilafah
Youtube: www.youtube.com/user/MUSLIMAHMEDIACENTER
Radio CWS: www.muslimah-htichannel.blogspot.com/
————————-
Muslimah Media Center [MMC] adalah media Islam yang memiliki komitmen untuk bisa memberikan analisa terhadap masalah-masalah khususnya di Indonesia dan dunia Islam dengan menghadirkan Islam sebagai solusi praktis dan efektif. Fokus kami pada masalah terkait perempuan, keluarga dan generasi negeri. Semoga dapat memberikan inspirasi dalam kehidupan individu, masyarakat dan negara.